Sabtu, November 23


Jakarta

Produsen alat dan suku cadang otomotif, Bosch, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 5.000 karyawannya secara global. Di mana 3.800 karyawan di antaranya merupakan mereka yang bekerja di Jerman.

Melansir dari kantor berita Deutsche Welle (DW), Sabtu (23/11/2024), rencana pemangkasan tersebut ingin dilakukan seiring menurunnya daya saing mobil buatan Eropa dalam transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik (EV).

Bosch menyatakan bahwa permintaan kendaraan listrik yang lemah secara langsung mempengaruhi jumlah pesanan dari produsen kendaraan. Di sisi lain, perusahaan harus mengalokasikan investasi besar untuk pengembangan teknologi baru, sehingga membuat kondisi keuangan di beberapa divisi menjadi lebih sulit.


Sehingga perusahaan mau tak mau melakukan pengurangan karyawan untuk mengurangi biaya agar tetap kompetitif di pasar internasional. Walaupun jumlah pasti pekerjanya yang akan di-PHK, khususnya mereka yang berada di Jerman, masih dinegosiasikan dalam pembicaraan dengan perwakilan pekerja

“Kita harus menyesuaikan struktur kita dengan lingkungan pasar yang berubah dan mengurangi biaya secara berkelanjutan untuk memperkuat daya saing kita,” kata manajer Bosch, Stephan Holzl.

“Produksi kendaraan global akan stagnan tahun ini di sekitar 93 juta unit, jika tidak turun sedikit dibandingkan tahun sebelumnya,” terangnya lagi.

Di luar itu Bosch mengatakan pihaknya juga berencana untuk memangkas hingga 1.300 karyawan antara tahun 2027 dan 2030 pada divisi yang membuat sistem kemudi untuk mobil dan truk, yang berpusat di Swabisch Gmund di negara bagian Baden Wurttemberg di barat daya Jerman.

(eds/eds)

Membagikan
Exit mobile version