Senin, Januari 6


Jakarta

Permintaan mobil listrik premium buatan China mulai melemah. Kondisi tersebut membuat pabrikan mulai mengurangi peluncuran produk di segmen terkait. Lantas, apa biang masalahnya?

Disitat dari Carscoops, Sabtu (4/1), sejumlah merek asal China belakangan mulai menjual mobil-mobil listrik premium. Bukan hanya brand mewah, brand umum seperti Xpeng, Nio dan BYD juga masuk ke pasar tersebut. Sementara harga termurahnya di atas 300 ribu yuan atau Rp 670 juta.

Meski model yang diluncurkan punya keunikan masing-masing, namun peminatnya sangat terbatas. Bahkan, potensinya untuk tumbuh benar-benar berat. Itulah mengapa, sejumlah merek diprediksi akan mengurangi peluncuran produk baru di segmen premium.


“Saya pikir produsen mobil akan memperlambat peluncuran model premium baru pada tahun 2025 dan fokus pada peningkatan model yang sudah ada,” ujar Pendiri CnEVPost, Phate Zhang.

“Segmen pasar ini tidak mudah untuk diperluas. Ditambah dengan perlambatan keseluruhan di pasar mobil listrik, penjualan model mobil listrik kelas atas menghadapi tantangan yang cukup besar tahun ini,” tambahnya.

Mobil listrik premium buatan China. Foto: Doc. Carnewschina

Kendaraan premium hanya menyumbang 10 persen dari total penjualan mobil listrik di China. Meski angkanya tak terlalu buruk, namun pertumbuhannya terus melambat. Setidaknya demikian menurut data Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA).

Kabarnya, kondisi tersebut disebabkan perang harga yang makin tak masuk akal. Hal itu mempersulit penawaran baru untuk memasuki pasar dan membuktikan daya saingnya.

“Hanya sedikit perusahaan yang berhasil memasuki pasar premium, sementara sebagian besar lainnya menderita penjualan yang lemah dan kerugian investasi yang besar,” kata peneliti Institut Teknologi Energi Baru Jiangxi, Zhang Xiang.

Beberapa merek lokal mulai merasakan dampak dari melambatnya pertumbuhan penjualan pada 2024. Agustus lalu, Human Horizons mengajukan kebangkrutan, setelah menjual kurang dari 8.000 model EV premiumnya pada 2023. Sementara pada Desember lalu, merek EV Jiyue milik Geely berada di ambang kehancuran.

(sfn/dry)

Membagikan
Exit mobile version