Minggu, Februari 23


Jakarta

Penjualan mobil di Indonesia tahun ini diprediksi tak menyentuh 1 juta unit lagi. Bahkan, ada kemungkinan, angkanya lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Kok bisa, ya?

Joshua Pardede selaku Pengamat Ekonomi Senior mengatakan, penjualan mobil di Indonesia masih akan berat selama 2025. Bahkan, jangankan 1 juta unit, menyentuh 900 ribu unit saja rasa-rasanya sangat berat.

“Setidaknya kami proyeksikan untuk penjualan mobil tahun ini masih berada di bawah 900 ribu unit,” ujar Joshua pada dialog otomotif yang digelar di pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2025.


Pameran mobil IIMS 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

Menurut Joshua, ada sejumlah faktor yang membuat penjualan masih akan lesu tahun ini. Selain kelas menengah yang makin berkurang, harga kendaraan juga makin tak terjangkau.

“Kita harus jujur ya dengan kondisi sekarang, kelas menengah turun dan assessment Gaikindo soal harga mobil terus meningkat, kalau nggak ada dorongan cepat dari sisi masyarakatnya, tentu berat mencapai 1 juta unit,” ungkapnya.

Lebih jauh, Joshua menjelaskan, mayoritas kelas menengah di Indonesia saat ini hanya mampu membeli sepeda motor atau mobil bekas. Sebab, di tengah kondisi ekonomi yang sekarang, mereka lebih ketat melakukan hitung-hitungan.

Booth Mitsubishi di pameran otomotif IIMS 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

Dia berharap, selama 2025, tak ada kenaikan harga mobil lagi. Selain itu, ada stimulus tambahan dari pemerintah agar daya beli masyarakat kembali pulih.

“Kita juga menunggu arah suku bunga, karena pembiayaan kan penting untuk pembelian mobil baru, Kalau sekiranya kondisi global mendukung sehingga suku bunga BI secara net-nya turun, harapannya ini bisa membuat kemampuan pembiayaan meningkat,” kata dia.

(sfn/lua)

Membagikan
Exit mobile version