Sabtu, Juli 6


Jakarta

Penjualan mobil di Tanah Air loyo. Salah satu stimulasi yang dipercaya bisa meningkatkan minat beli adalah menurunkan harga jualnya.

Penjualan mobil di Indonesia sepanjang Januari-Mei 2024 menurun jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Dalam laporan penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari hingga Mei 2024 hanya mencapai 104.338 unit. Penurunannya mencapai 23 persen dibandingkan Januari-Mei 2023 yang mencapai 135.473 unit.

Tak jauh berbeda, angka penjualan retail pun terpantau menurun sekitar 10,8 persen dari sebelumnya 130.738 unit menjadi 116.621 unit. Untuk bisa kembali meningkatkan penjualan, tentu butuh stimulan supaya masyarakat tertarik untuk membeli. Salah satunya menurunkan harga jual kendaraan agar lebih terjangkau di kantong masyarakat Indonesia.


“Kita mengusulkan ke pemerintah bahwa kita pikirkan gimana menurunkan harga jual, apa pemerintah bersedia ada pajak yang bisa dipangkas dengan menurunkan pajak tertentu maka harga bisa turun? Jadi daya beli yang melemah masih sanggup lah,” kata Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto dikutip CNBC Indonesia.

Skema menurunkan harga jual sebelumnya sempat diterapkan pemerintah lewat diskon PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) saat Indonesia dilanda pandemi Covid-19 tahun 2021-2022. Seperti diketahui saat Covid-19 melanda, penjualan mobil di dalam negeri anjlok.

Dengan diskon PPnBM, masyarakat yang membeli mobil dengan kriteria tertentu tak dikenakan PPnBM. Alhasil harga jualnya jadi lebih murah kala itu. Potongan harganya bahkan ada yang mencapai Rp 60 jutaan. Diskon PPnBM yang bikin harga turun itu berhasil mendongkrak penjualan mobil di Indonesia.

Pemerintah, kata Jongkie, bisa berkaca pada hal itu untuk diterapkan lagi saat ini. Harapannya, penjualan mobil di Indonesia bisa terkerek lagi.

“PPnBM pajak mewah mobil tertentu di 0% tapi income pemerintah nggak kurang. Betul sisi 1 PPNBM 0 kan tapi jumlah penjualan meningkat, PPN naik, bea balik nama untuk pendapatan daerah naik, PPh semua naik. Ini kompensasi jadi andai kata pemerintah bisa memikirkan hari ini, pikirkan pola sama seperti Covid,” urai Jongkie.

Lihat juga Video: Momen Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang

[Gambas:Video 20detik]

(dry/rgr)

Membagikan
Exit mobile version