Sabtu, September 21


Jakarta

Penjualan mobil komersial dinilai bakal menurun layaknya kendaraan penumpang pada 2024. Seperti yang dialami PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), selaku Agen Pemegang Merek (APM) Fuso truk dan bus di Indonesia. Untuk itu, peran pemerintah dinilai sangat penting, untuk bisa memberikan stimulus agar industri otomotif pada kendaraan komersial kembali bergarirah.

Hal ini disampaikan General Manager Business Communication PT KTB, Sudaryanto. Menurut dirinya, pemerintah memiliki peran besar dalam melahirkan kebijakan yang positif, untuk bisa memberikan stimulus dalam meningkatkan industri kendaraan komersial.

“Kalau pemerintah mungkin dari tingkat suku bunga (memberikan suku bunga yang bersahabat), itu mempengaruhi juga (berperan dalam meningkatkan industri kendaraan komersial),” ujar lelaki yang kerap disapa Toto.


Meski demikian Toto juga menyadari saat ini banyak para pelaku usaha yang membutuhkan kendaraan komersial masih melihat situasi politik, kestabilan keamanan, dan lain-lainnya untuk bisa melakukan transaksi kendaraan komersial.

“Sekarang orang masih menunggu kepastian, kepastian perizinan usaha lanjut atau tidak, penguasaha rata-rata masih menunggu, tadi kebijakan pemerintahan. Apakah ini proyek jalan tol lanjut atau tidak? Apakah pembangunan IKN masih jor-joran (masih tinggi), pengusaha masih banyak yang menunggu berbagai kebijakan. Jadi bisa dikatakan para penguasaha juga masih Wait and see lah istilahnya,” Toto menambahkan.

Lihat Lebih Dekat Truk Listrik Fuso eCanter di GIIAS 2024 Foto: Andhika Prasetia

Toto kembali memprediksi, selain kebijakan pemerintah yang bisa meningkatkan stimulus, dirinya juga menyadari bunga yang rendah dari lembaga pembiayaan bisa ikut meningkatkan penjualan kendaraan komersial.

“Mungkin kalau diturunin (suku bunga) nanti ikut berdampak positif juga pada kemampuan penguasaha, karena cicilannya bisa turun. Dan ini tergantung lembaga pembiayaan,” kata Toto.

Meski demikian, Toto optimis tidak akan mengubah target penjualan kendaraan Mitsubishi Fuso di Indonesia.

“Untuk target penjualan kita masih sama, belum ada koreksi. Target kita itu menguasai market share hingga 39 persen. Selain itu target kendaraan komersial juga tidak ada koreksi dari Gaikindo, artinya semuanya masih sama tidak ada koreksi target penjualan,” tutup Toto.

(lth/din)

Membagikan
Exit mobile version