Senin, September 23


Jakarta

Francesco Bagnaia gagal finis di MotoGP Emilia Romagna. Berikut penjelasan Bagnaia soal insiden yang membuatnya kesal sekaligus frustasi itu.

Jorge Martin kian memperlebar jaraknya di posisi klasemen sementara setelah Francesco Bagnaia gagal menyentuh garis finis di MotoGP seri Emilia Romagna. Penampilan Bagnaia di MotoGP Emilia Romagna sebenarnya cukup menjanjikan. Terlebih pada gelaran Sprint Race dia berhasil menyabet posisi pertama.

Selanjutnya pada balapan utama, Bagnaia langsung merebut posisi pertama di tikungan kedua selepas balapan dimulai. Segalanya tampak berjalan sesuai rencana riders jebolan akademi VR46 itu. Namun tiba-tiba bagian belakang Ducati Desmosedici GP24 yang ditungganginya seperti menggeliat keluar dari tikungan.


Catatan waktu Bagnaia pun mulai melorot. Martin yang berada di posisi kedua kemudian menyalip Bagnaia di lap keempat. Enea Bastianini pun juga turut menyalip rekan setimnya itu. Keduanya lantas menjauh meninggalkan Bagnaia.

Namun tiba-tiba catatan waktu Bagnaia perlahan membaik. Dia bahkan menorehkan catatan waktu tercepat di lintasan. Posisinya dengan Bastianini juga kian dekat. Sayangnya, Bagnaia justru jatuh setelah kehilangan cengkeram di depan saat mengerem di tikungan 8 lap 7.

“Setelah start, saya bilang ‘oke, saya bisa mengelola catatan waktu dan bisa mengontrol jarak. Tapi saya kehilangan banyak waktu saat akselerasi,” jelas Bagnaia dalam wawancara dengan MotoGP.com.

“Saya kehilangan belakang saat sesi pemanasan di tikungan terakhir. Kemudian saya kehilangan cengkeram belakang di lap pertama tikungan 13. Ban belakang baru bekerja setelah 15 lap, sesuatu yang luar biasa,” urainya lagi.

Ini bukan kali pertama Bagnaia mengalami masalah pada bannya. Ban belakang kata dia bar bekerja dengan baik saat balapan menyisakan 15 lap. Sekalipun mencatat waktu tercepat, dia harus ekstra hati-hati ketika melakukan pengereman.

“Saya mulai menekan, tanpa menggunakan terlalu banyak bagian depan karena perasaan saya dengan bagian depan itu tak terlalu baik. Saya mengerem 18 atau 20 meter lebih awal saat mencetak catatan waktu tercepat dan saya kehilangan depan tanpa sudut (kemiringan),” jelas Bagnaia.

“Mustahil kehilangan bagian depan seperti ini, jika Anda dalam kondisi kering. Semuanya cukup aneh hari ini tetapi itu terjadi pada kami dua kali dalam tiga seri terakhir, jadi mungkin itu akan terjadi pada orang lain di balapan berikutnya,” tambah Bagnaia.

Hasil ini tentu membuat Bagnaia sangat frustasi. Padahal di atas kertas, dia sangat percaya diri bisa menang. Lebih lagi catatan waktunya juga sangat cepat.

“Anda bekerja sangat keras, Anda adalah yang tercepat, terkuat. Anda tahu bahwa potensi Anda bisa memenangi balapan dan kemudian sesuatu terjadi di luar kendali dan mendapat hasil seperti ini,” katanya.

“Sangat mudah untuk mengatakan saya bisa saja (mundur dan) finis ketiga, tetapi ketika Anda memiliki potensi, kecepatan, dan memegang kendali lalu kemudian terjatuh, itu memalukan. Jadi saya sangat frustasi dan marah karena seharusnya tidak terjadi di kejuaraan ini. Tapi ya begitulah yang terjadi,” pungkas Bagnaia.

(dry/din)

Membagikan
Exit mobile version