Minggu, September 22

Jakarta

Misi penjelajahan laut Indonesia oleh kapal OceanXplorer milik OceanX akhirnya rampung. Sejumlah temuan menarik dari misi ini di antaranya adalah keberadaan lima gunung bawah laut di perairan Indonesia.

Penjelajahan yang bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini berakhir pada 25 Agustus 2024 di Bitung, Sulawesi.

Disebutkan OceanX, ‘Misi Indonesia 2024’ menandai tonggak penting dalam eksplorasi dan penelitian kelautan yang berkontribusi pada upaya sains dan konservasi di perairan Indonesia.


Misi tersebut mencakup penelitian keanekaragaman hayati untuk mendukung penetapan Kawasan Konservasi Laut, pemahaman tentang ekosistem iklim dan paleoklimatologi, pengujian mikroplastik dan kualitas air, serta pemetaan batimetri dasar laut seperti zona Megathrust yang memiliki implikasi signifikan terhadap risiko dan mitigasi gempa dan tsunami di masa mendatang.

Peneliti Indonesia melakukan analisis sampel di laboratorium kapal OceanXplorer. Foto: OceanX

“Kami sangat gembira atas tuntasnya eksplorasi penelitian pertama kami di perairan Indonesia. Kolaborasi kami dengan para peneliti Indonesia telah menjadi kesuksesan luar biasa dan kami sangat antusias dengan implikasi jangka panjang yang akan diberikan data ini bagi sains dan konservasi,” kata Co-CEO dan Chief Science Officer OceanX, Vincent Pieribone seperti dikutip dari keterangan resminya.

Sependapat dengan Pieribone, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenkomarves, Firman Hidayat, menekankan pentingnya misi tersebut secara lebih luas.

“Misi ini adalah bagian dari komitmen Kemenkomarves untuk mendorong penelitian laut dalam, yang tidak hanya penting bagi pemahaman kita tentang sumber daya laut Indonesia yang sangat besar, tetapi juga bagi upaya pembangunan ekonomi dan mitigasi bencana. Temuan dari misi ini akan berdampak luas pada komunitas ilmiah dan pembangunan ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Peneliti Indonesia melakukan survei di perairan Indonesia. Foto: OceanX

Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Mego Pinandito, menyoroti pentingnya misi ini bagi para peneliti Indonesia.

“Kolaborasi ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengeksplorasi perairan kita dengan memanfaatkan teknologi mutakhir yang komprehensif dalam upaya memperdalam pengetahuan dan keahlian para periset di berbagai disiplin ilmu kelautan khususnya terkait laut dalam. Misi ini merupakan tonggak penting dan langkah maju dalam perkembangan bidang ilmu kelautan guna pemanfaatan dan konservasi sumberdaya laut secara berkelanjutan di Indonesia,” sebutnya.

Gunung Bawah Laut

Ketika melakukan pemetaan dasar laut seluas 2.833 km persegi pada misi tahap akhir, para peneliti menemukan lima gunung bawah laut yang sebelumnya belum terpetakan.

Gunung-gunung bawah laut yang baru ini akan diberi nama oleh para ilmuwan dan ahli hidrografi Angkatan Laut RI. Penemuan ini menunjukkan betapa luas dan banyak hal yang masih harus ditemukan dan dipahami tentang lingkungan laut Indonesia.

Setelah misi eksplorasi selesai, penelitian ilmiah ini akan terus berlanjut. Data dan sampel yang dikumpulkan selama ekspedisi akan dianalisis oleh para ilmuwan Indonesia.

Hasil penelitian akan dibagikan melalui publikasi ilmiah, konferensi, dan kegiatan pemaparan yang ditujukan kepada komunitas ilmiah dan masyarakat umum. Pendekatan akses terbuka ini mendukung transparansi dan kolaborasi yang berkelanjutan antara para peneliti dan institusi.

Temuan Lain OceanX

Misi yang dimulai pada 8 Mei di Batam (Kepulauan Riau) telah mengarungi perairan di sekitar Batam, Aceh, Padang, Jakarta, Bali, hingga Bitung selama tiga bulan lamanya.

Di perairan Sumatra Barat, OceanX mendapati kawanan paus Omura dan karang laut dalam. Sedangkan temuan awal dari penelitian juga menunjukkan adanya degradasi habitat dan penurunan jumlah ikan komersial, terutama untuk spesies paus dan lumba-lumba.

Temuan tersebut merupakan hal penting dalam upaya pemahaman Spesies Langka, Terancam, dan Dilindungi (ETP) Indonesia sekaligus upaya perencanaan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.

Survei bawah laut menggunakan kapal submersible. Foto: OceanX

OceanX Education

Selain melakukan penelitian ilmiah, OceanX Education juga menyelenggarakan serangkaian program pendidikan, kunjungan mahasiswa, dan kuliah umum di universitas-universitas setempat.

Young Explorers Program, sebuah program OceanX yang dirancang untuk memberikan mahasiswa pengalaman langsung dengan ilmu kelautan, penceritaan, dan operasi, melibatkan 19 peserta Indonesia dari sejumlah kampus seperti Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Gadjah Mada.

Kegiatan ini juga melibatkan 11 mahasiswa dari Amerika Serikat, Singapura, dan Filipina untuk terlibat langsung di atas kapal penelitian canggih, bergabung dengan kru OceanXplorer dalam dua ekspedisi untuk rute Jakarta-Bali, dan Bali-Bitung.

Tur edukasi pun diadakan di Jakarta dan Bali di atas kapal OceanXplorer, menjangkau lebih dari 450 siswa dan pendidik dan diselenggarakan melalui kemitraan dengan Tanoto Foundation.

OceanX Education bertujuan untuk menginspirasi dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam ilmu kelautan dengan memberikan siswa dan pendidik pengalaman belajar langsung di bidang penelitian kelautan.

Tur Kuliah Umum (University Lecture Tours) yang diselenggarakan berkat kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Kementerian Pendidikan Indonesia juga telah diselenggarakan di Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Udayana, dan Universitas Sam Ratulangi, yang dihadiri ratusan mahasiswa selama Juli-Agustus.

Misi Indonesia 2024 menjadi awal yang baik bagi komitmen jangka panjang OceanX untuk menjelajahi lautan Asia Tenggara, diikuti ekspedisi berikutnya yang direncanakan di Malaysia, Filipina, dan Thailand. Upaya berkelanjutan ini akan semakin memajukan pemahaman ilmiah tentang Asia Tenggara yang memiliki salah satu perairan dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.

(rns/rns)

Membagikan
Exit mobile version