Kamis, Januari 30


Jakarta

Pengelola Taman Margasatwa Ragunan mengingatkan para pengunjung untuk tidak piknik dekat dengan kandang satwa. Selain itu, pengunjung tidak mengganggu satwa, dan tidak kehilangan rombongan.

“Piknik boleh-boleh aja, yang penting pertama tidak dekat dengan kandang,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang seperti dikutip dari Antara, Selasa (28/1/2025).

Bambang juga mengingatkan pengunjung tidak boleh mengganggu satwa mulai dari memberi makanan, membunyikan suara keras, hingga melewati batas kandang.


“Kejadian beberapa waktu lalu, pengunjung ditarik ponselnya karena melewati batas ya karena primata itu kan kadang tangannya cepet banget ya, itu juga banyak kejadian,” ujarnya.

Bambang menganjurkan pengunjung untuk piknik di ruang terbuka, seperti di taman ataupun lapangan di Ragunan yang tersedia.

Pengelola Taman Margasatwa Ragunan akan menegur hingga menindak tegas pengunjung bandel.

Kemudian, dia juga mengimbau kepada pengunjung untuk tidak merokok demi mengejar target Ragunan sebagai kawasan tanpa rokok.

“Kawasan Ragunan itu sudah hampir kawasan tanpa rokok, ini masih sosialisasi dengan memasang rambu,” ujarnya.

Prediksi 100.000 Pengunjung Saat Libur Isra Miraj dan Imlek

Bambang memprediksi Ragunan dikunjungi 100.000 pengunjung selama lima hari liburan Isra Miraj dan tahun baru Imlek 2576 Kongzili. Pada periode yang sama 2024, Ragunan dikunjungi 108.000 orang.

Pada Minggu, jumlah pengunjung mencapai 42 ribuan. Para pengunjung didominasi warga Jabodetabek.

Berkaca jumlah pengunjung pada Minggu itu, Bambang mengimbau agar pengunjung menjaga anak-anaknya yang masih di bawah umur dan orang tua yang sudah lanjut usia (lansia). Dua golongan itu rentan terpisah.

“Lansia juga jadi rentan ya, karena memang dari fisik ini lemah, kadang kalau keramaian kadang-kadang tertinggal atau terpisah. Kemudian daya ingat dari para lansia ini juga terbatas. Maka, para lansia harus mendapat perhatian khusus ketika berada di keramaian,” kata dia.

Bambang juga mengingatkan kepada para pengunjung untuk membawa payung, jas hujan maupun obat-obatan karena di Jakarta sedang musim hujan. Selain itu, pengunjung diimbau tidak memberi makan satwa dan mengganggu kenyamanan satwa.

“Pertama pengunjung nggak boleh kasih makan, yang kedua nggak boleh mengganggu satwa. Mengganggu satwa itu kan luas maknanya, seperti membunyikan musik, sound system itu nggak boleh di sini,” jelas Bambang.

“Kalau itu terjadi kita akan langsung tegur, mungkin pengen hingar bingar di sini langsung kita tegur. Nah yang mengganggu satwa itu bisa saya definisikan pertama mengganggu secara fisik atau langsung, gedor-gedor kandang, terus melewati batas kandang ini kan juga termasuk yang bahaya ya,” kata dia.

(fem/fem)

Membagikan
Exit mobile version