Senin, Oktober 28


Jakarta

Taman Impian Jaya Ancol mengalami penurunan pengunjung hingga 10 persen tahun ini. Pengunjung menyebut harga tiket masuk Ancol terlalu mahal untuk mereka yang hanya ingin menikmati pantai.

Pantauan detikcom di lokasi pada pukul 12.00 WIB, kawasan Pantai Ancol tampak sepi. Hanya terlihat dua keluarga yang sedang menikmati suasana pantai dan sekitarnya. Sementara itu, kawasan Dufan terlihat lumayan ramai oleh pengunjung.

Meski tak ada penumpukan antrean, kawasan Dufan terlihat paling ramai daripada wahana lainnya.


Salah satu warga asal Pluit, Irma (35), menyebut Ancol membutuhkan inovasi untuk menarik pengunjung. Dia mengusulkan agar wahana lama yang sudah ditutup kembali dibuka.

“Setiap bulan kayanya ada aja ya acara baru atau pertunjukan gitu. Tapi mungkin beberapa wahana di Ancol bisa dihidupkan kembali. Dulu kan sempat ada permainan yang adrenalin gitu kayak nyebrang di atas kayu, flying fox gitu,” kata Irma kepada wartawan di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (26/10/2024).

Suasana di Taman Impian Jaya Ancol (Belia/detikcom)

Selain itu, pihak Ancol perlu merenovasi dan memperbarui wahana yang ada. Sebab, kata Irma, dengan wahana yang aman, masyarakat jadi tidak khawatir akan keselamatannya.

“Wahana yang ada di Dufan mungkin bisa diperbarui lagi,” ujarnya.

Menurut Irma, harga tiket Ancol Rp 30 ribu tergolong mahal untuk mereka yang hanya ingin menikmati pantai.

“Tapi mungkin buat sebagian orang merasa keberatan, apalagi mereka hanya mau ke pantai saja. Rp 35 ribu lumayan juga ya,” ungkapnya.

Senada dengan Irma, Ibnu (32) merasa tidak masalah dengan harga tiket masuk Ancol Rp 30 ribu. Namun untuk keluarga yang hanya ingin bersantai dan menikmati pantai Ancol, menurutnya itu mahal.

“Kalau dipikirin sih nggak apa, kan sekali-kali nggak tiap minggu. Kalau harga Dufan kan ya memang segitu, jadi aman aja sih,” kata Ibnu.

“Tapi mungkin kalau untuk yang berkeluarga banyak ya mungkin terlalu berat ya. Kalau kita kan satu-dua orang doang. Kalau misal anaknya banyak kan ya maaf kan misal cuma ke pantai gitu. Kalau menurut saya sih lumayan tinggi. Kalau untuk saya sendiri ya biasa, tapi kalau untuk yang bawa anak banyak kan kasihan,” sambungnya.

Dengan begitu, Ibnu berharap tiket masuk Ancol bisa kembali menjadi Rp 25 ribu. “Kalau ke Dufan kan wajar permainannya banyak. Kalau ke pantai kan cuma liat air. Mending Rp 25 ribu aja lagi, standar gitu. Apalagi yang bawa anak-anak,” tuturnya.

Sedangkan untuk menarik minat warga, Ibnu menyarankan pihak Ancol dapat memperbaiki fasilitas yang ada dan membuat inovasi.

“Mungkin dari segi fasilitas ya seperti toilet, parkir diperbanyak mungkin, lalu kalau di wahana gini, mungkin harus ada terobosan baru untuk menarik minat pengunjung. Adakan beberapa bulan sekali, diskon gede gitu misalnya,” imbuhnya.

Suasana di Taman Impian Jaya Ancol (Belia/detikcom)

Faktor Penurunan Pengunjung

Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Winarto sebelumnya menyampaikan penurunan jumlah pengunjung Ancol pada 2024 ini disebabkan beberapa faktor. Winarto menyebut penurunan itu disebabkan ketidakpastian stabilitas ekonomi.

Menurutnya, hal itu dapat mempengaruhi daya beli masyarakat dan minat untuk berwisata.

“Kami pahami ini bagian dari dampak pembangunan dinamika yang kita harus sabar menunggu. Beruntung secara keuangan kita masih baik dan sehat. Kita masih untung, masih ada keuntungannya memang skalanya sedikit karena pengunjungnya berkurang,” kata Winarto dalam keterangannya, Jumat (25/10).

Selain itu, kata dia, pembangunan jalan tol, pengolahan air limbah, dan pembangunan jalur MRT berdampak pada wisatawan yang ingin ke Ancol. Untuk itu, ia menyatakan kesiapannya mengupayakan penataan traffic dengan berkoordinasi bersama Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Pihaknya juga akan meningkatkan kualitas pelayanan dari sisi food and beverage (FnB).

(bel/aik)

Membagikan
Exit mobile version