Selasa, Oktober 15

Jakarta

Belum lama ini tiga pionir kecerdasan buatan (AI) yang berafiliasi dengan Google menerima Nobel Prize di bidang fisika dan kimia. Tapi kemenangan untuk tokoh AI dipertanyakan oleh sejumlah ilmuwan.

Pada Selasa (8/10) lalu, mantan karyawan Google dan bapak AI Geoffrey Hinton memenangkan Nobel Prize untuk fisika bersama ilmuwan Amerika Serikat John Hopfield, atas penemuan mereka yang menjadi pondasi untuk AI modern.

Sehari setelahnya, Demis Hassabis dan John Jumper dari Google memenangkan Nobel Prize di bidang kimia bersama pakar biokimia David Baker atas karya mereka dalam menguraikan struktur protein mikroskopis. Hassabis merupakan co-founder DeepMind, unit AI milik Google.


Profesor Dame Wendy Hall, pakar komputer dan penasihat AI untuk Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan pencapaian dan temuan para penerima penghargaan memang layak mendapat pengakuan. Tapi, tidak adanya Nobel Prize untuk matematika atau ilmu komputer

“Komite Nobel Prize tidak ingin ketinggalan soal AI, jadi mereka sangat kreatif dengan mendorong Geoffrey lewat jalur fisika,” kata Hall, seperti dikutip dari Reuters, Senin (14/10/2024).

“Saya berpendapat bahwa kemenangan keduanya meragukan, tapi tetap layak untuk mendapatkan Nobel Prize dalam hal sains yang mereka lakukan. Jadi, bagaimana lagi Anda akan memberikan mereka penghargaan?” sambungnya.

Nobel Prize memang hanya diberikan untuk bidang kedokteran, fisika, kimia, literatur, dan perdamaian sesuai dengan surat wasiat penemu asal Swedia Alfred Nobel. Penghargaan untuk bidang ekonomi baru ditambahkan pada tahun 1968 setelah mendapat dukungan dari bank sentral Swedia.

Noah Giansiracusa, profesor matematika di Bentley University, juga sependapat dengan Hall dan mempertanyakan kemenangan Hinton. Menurutnya, apa yang dilakukan Hinton dalam pengembangan AI tidak memiliki hubungan erat dengan ilmu fisika.

“Apa yang dia lakukan sungguh fenomenal, tetapi apakah itu fisika? Saya rasa tidak. Bahkan jika ada inspirasi dari fisika, mereka tidak mengembangkan teori baru di bidang fisika atau memecahkan masalah lawas di bidang fisika,” ujarnya.

(vmp/vmp)

Membagikan
Exit mobile version