Sabtu, November 23


Jepara

Ditemukan 18 objek diduga cagar budaya (ODCB) di perairan Teluk Awur Kabupaten Jepara. Benda-benda itu berhasil dievakuasi yang berupa andhesit, terakota, kayu, fragmen, gerabah, hingga guci.

Proses penelitian dan pengangkatan ini telah dilakukan sejak tahun 2023. Temuan itu menjadi perhatian Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon yang berkunjung ke Jepara beberapa waktu lalu.

Petinggi Teluk Awur, Rokhman, mengatakan penemuan belasan benda cagar budaya pada tahun 2023 lalu. Balai Pelestari Kebudayaan dari Kemenbudristek Wilayah X Yogyakarta sudah melakukan penelitian. Hasilnya terdapat ODCB di beberapa titik diduga obyek cagar budaya. Kemudian, dilakukan pengamatan selama kurang lebih 10 hari.


“Sebenarnya banyak sekali, hanya saja dari tim melakukan penyelaman 2 mill dari pantai di lokus 60 meter ke empat arah sehingga dapat diangkat 18 temuan benda,” tutur Rokhman dalam keterangan tertulis dari Kominfo Jepara diterima detikJateng, Jumat (22/11/2024).

Dia menjelaskan proses pengangkatan benda cagar budaya ini mulai dari diberi nomor, dilakukan penyelaman, kemudian diteliti untuk diputuskan objek yang akan diangkat dimungkinkan berbentuk sama. Kini, temuan-temuan itu disimpan di Balai Desa Teluk Awur untuk dilakukan desalinasi.

“Kalau diperluas ke selatan bisa jadi lebih banyak karena ada bekas kerajaan Bodrolangu,” ungkap Rokhman.

Rokhman menambahkan jika dilihat dari bentuknya, temuan diduga cagar budaya berasal dari zaman perdagangan laut. Perlu pengkajian dan ketika sudah diketahui cagar budaya maka perlu dilindungi.

“Perlu juga ada narasi bahwa benda ini ditemukan sebagai literasi untuk anak cucu kita,” kata Petinggi Teluk Awur itu.

Menurutnya wilayah Teluk Awur diduga banyak memiliki cagar budaya lain. Menurutnya di daerahnya terkenal dengan peninggalan sejarah berupa makam dan petilasan.

“Yang terkenal Mbah Jogo Laut, Mbah Kiai Jasad, Mbah Jogo Wongso, Mbah Den Ayu Roro Kuning, serta Mbah Kiai Wurung. Ada 5 wali yang kita rawat dan kita ziarahi,” jelasnya.

Meskipun demikian benda diduga cagar budaya tersebut perlu dikaji lebih lanjut.

“Tujuan kita memang ingin Desa Teluk Awur menjadi desa yang tenang, karena slogan kita Teluk Awur Misuwur,” tandas Rokhman.

Dihubungi terpisah, Kasi Sejarah dan Purbakala Jepara, Lia Supardianik, mengatakan terkait dengan penemuan belasan benda cagar budaya dari perairan Teluk Awur Jepara masih dalam pengkajian.

“Masih dikaji,” jawab Lia singkat kepada detikJateng.

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version