Rabu, Februari 5


Jakarta

Seorang penumpang pesawat membuat penerbangan antar negara menjadi tidak menyenangkan. Dua penumpang bertengkar gegara sandaran kursi.

Penumpang pria yang tak disebutkan namanya di penerbangan Cathay Pacific pada tanggal 1 Februari dari Singapura menuju Hong Kong itu viral. Penerbangan selama 4 jam itu tegang, seperti dikutip dari New York Post pada Rabu (5/2).

Semua bermula ketika si pria membetulkan kursinya, sementara putrinya yang berusia 2 tahun berlarian di dalam pesawat. Penumpang wanita di belakangnya memarahi anak tersebut, namun si ayah diam saja.


Entah dendam atau bagaimana, si pria sibuk menyetel kursinya. Karena merasa sempit terdorong kursi, penumpang wanita di belakangnya mulai berkomentar. Si wanita meminta si pria untuk tidak menyandarkan kursi ugal-ugalan.

Tapi pria ini mulai berteriak pada wanita itu. Ia ingin merebahkan kursinya secara penuh. Ia berdiri dan mulai menunjuk-nunjuk si wanita itu.

“Bisakah saya menyesuaikan kursi saya atau tidak – apakah itu ada dalam aturan? Tutup mulutmu!” teriaknya.

Tak ada suara selain amukan kasar si pria. Wajahnya memerah, tanda emosi tak tertahankan lagi.

“Bisakah saya menyesuaikan kursi saya atau tidak?” ulangnya.

Si wanita agaknya enggan membalas. Dalam video itu pun hanya si pria yang disorot.

“Ketika Anda berteriak kepada anak saya, saya tidak menanggapi, tetapi Anda mengatakan tidak mungkin untuk saya untuk merebahkan kursi saya. Itu masalah Anda!”

Pria itu kemudian duduk kembali di kursinya dan memakai headphone-nya sementara seorang wanita di kelompoknya melanjutkan pertengkaran dengan wanita di belakangnya.

Awak kabin terlihat berdiri di dekat si pria sambil membawa minuman. Ia mencoba untuk menenangkan si pria yang amarahnya sudah meledak-ledak.

Tak ada yang tahu bagaimana kelanjutan pertengkaran mereka. Namun yang jelas, pertengkaran dan konfrontasi oleh penumpang mulai sering terjadi dan membuat awak kabin kewalahan. Jika traveler berada di dalam situasi tersebut, apa yang akan Anda lakukan?

(bnl/bnl)

Membagikan
Exit mobile version