
Jakarta –
Makanan sehat sering kali dianggap sebagai kunci utama untuk mendapatkan umur panjang. Namun, untuk mencapai usia lebih dari 100 tahun, tidak cukup hanya dengan menjaga pola makan, ada faktor-faktor lain yang juga perlu diperhatikan.
Dikutip dari Science Alert, para peneliti dari Institut Penelitian Leukemia Josep Carreras di Spanyol melakukan analisis komprehensif pada Maria Branyas, warga Catalonia yang meninggal pada Agustus 2024 pada usia 117 tahun dan 168 hari.
Para peneliti melakukan analisis pada segala aspek dari Maria, mulai dari gen, protein, mikrobioma, hingga metabolisme. Dengan menggunakan sejumlah teknik analisis dan wawancara yang berbeda, para peneliti menemukan bahwa Maria memenuhi banyak kriteria yang direkomendasikan dalam hal umur panjang dan penuaan yang sehat.
Maria diketahui memiliki gaya hidup yang aktif secara mental, sosial, dan fisik. Pada masa hidupnya, dirinya sering menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman-temannya. Ini berdampak baik bagi kesehatan otaknya dan menghindarkan dirinya dari demensia.
Terkait pola makan, Maria juga menjaga betul apa-apa saja yang masuk ke dalam perutnya. Dia menjalankan diet mediterania atau pola makan yang diadaptasi dari kebiasaan makan masyarakat di wilayah Mediterania, seperti Yunani, Italia, dan Spanyol yang menekankan konsumsi makanan nabati, ikan, dan minyak zaitun, serta membatasi daging merah dan makanan olahan.
Satu hal yang dicatat oleh para peneliti adalah kecintaan Maria pada yogurt. Para peneliti berpikir pilihan ini membantu mendorong pertumbuhan bakteri usus yang sehat. Mikrobioma usus Maria memiliki karakteristik seseorang yang jauh lebih muda.
“Mikroorganisme sangat penting dalam menentukan tidak hanya komposisi metabolit tubuh kita, tetapi juga peradangan, permeabilitas usus, kognisi, serta kesehatan tulang dan otot,” tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan.
Keuntungan ini ditambah dengan genetika Maria yang baik. Dia memiliki gen yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh yang baik, sehingga lebih kuat dalam melindungi dari penyakit jantung dan kanker.
Faktor lain yang disoroti oleh para peneliti adalah metabolisme Maria yang sangat efisien, yang menyebabkan rendahnya kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) dan tingginya kadar kolesterol baik (High Density Lipoprotein), serta rendahnya tingkat peradangan.
(dpy/suc)