Rabu, Oktober 2
Jakarta

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan operasi di Papua selalu menghindari kekerasan. Dia mengatakan penanganan konflik Papua selalu diupayakan sesuai dengan harapan masyarakat Papua dan berstandar internasional.

“Setiap permasalahan kami berusaha selesaikan dengan baik, menghindari terjadinya pertumpahan darah, menghindari terjadinya korban-korban yang tidak perlu,” kata Mayjen Izak dalam jumpa pers di Subden Denma Mabes TNI, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).

“Karena sebagaimana kita ketahui bahwa Papua adalah tanah damai, Papua adalah tanah diberkati, tak boleh dilumuri dengan darah, tidak boleh diwarnai dengan kekerasan,” tambahnya.


Namun dia mengatakan tantangan aparat penegak hukum yang berdinas di Papua kerap dihadapkan pada aksi kejahatan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Dia menegaskan keberadaan TNI-Polri di Bumi Cenderawasih untuk kemajuan masyarakat.

Walau begitu, dia mengatakan KKB terus melakukan penyerangan bahkan membunuh masyarakat sipil.

“Walaupun pendekatan yang kami lakukan demi masyarakat dan masyarakat menerima itu dengan baik, tetapi tetap saja mereka melakukan penyerangan, pembunuhan-pembunuhan kepada TNI-Polri, warga sipil yang tidak tahu apa-apa mereka bunuh, bahkan orang asli Papua sekalipun mereka aniaya dan mereka bunuh,” ucapnya.

Tak Ada Berani ke Pedalaman Papua

Dia mengatakan dari 28 kabupaten dan 1 kota di Papua, terdapat 5 kabupaten yang kerap terjadi gejolak, yaitu Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nduga, Intan Jaya, dan Puncak. Pada tahun lalu, tercatat ada 61 korban jiwa akibat kekejaman KKB.

“Pada tahun 2023, korban yang meninggal oleh aksi KKB 61 orang, terdiri dari TNI 26 orang, Polri 3 orang, masyarakat sipil 32 orang,” kata dia.

Dia menyayangkan begitu banyak korban berjatuhan, khususnya masyarakat sipil. Padahal, menurutnya, masyarakat sipil datang ke Papua untuk membangun rumah, puskesmas, hingga sekolah.

“Sekolah ada 4 unit yang dibakar. Padalah anak-anak pedalaman membutuhkan sekolah tapi sekarang sekolah-sekolah sudah dibakar. Bahkan di Nduga, guru diperkosa, sehingga sekarang di pedalaman tak ada guru yang mau mengajar,” ujarnya.

Saat ini TNI-Polri menjadi guru bagi anak-anak pedalaman Papua. Selain itu, warga berobat ke pos-pos TNI-Polri sekaligus mereka yang menjadi tenaga kesehatan.

“Karena situasi seperti ini, siapapun tak ada yang berani datang ke pedalaman karena takut akan ancaman dari KKB yang terus mengancam akan membunuh mereka,” tuturnya.

Korban KKB di 2024 Masih Tinggi

Kasus kekerasan oleh KKB di tahun ini masih tinggi. Selain anggota TNI-Polri, masyarakat sipil masih menjadi sasaran kejahatan KKB.

“Pada tahun 2024, korban meninggal oleh aksi KKB sebanyak 7 orang, TNI 2 orang, Polri 3 orang, masyarakat sipil 2 orang. Fasilitas umum, kantor pemerintahan dibakar sebanyak 7 unit. Ini yang menjadi tantangan kami dalam penanganan setiap permasalahan di Papua,” ungkapnya.

Mayjen Izak juga buka suara soal kasus penganiayaan anggota KKB oleh oknum prajurit TNI. TNI akan menindak tegas pelaku terlibat.

“Kita akan usut tuntas permasalahan ini, apa pun yang terjadi di sana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti. Tidak ada satu pun yang boleh lolos dari kasus ini, semua yang terlibat akan dihukum sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” kata dia.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak Video: TNI Ungkap Sederet Dosa KKB: Dari Pembunuhan hingga Pembakaran

[Gambas:Video 20detik]

Membagikan
Exit mobile version