
Jakarta –
Jumlah pendatang yang masuk Jakarta meningkat 129 persen usai Lebaran 2025. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Jakarta akan menjemput bola melakukan pendataan.
“Tahun ini Disdukcapil DKI Jakarta telah memulai untuk melakukan pelayanan jemput bola hingga ke pemukiman warga melalui RT/RW setempat,” kata Kepala Disdukcapil Jakarta, Budi Awaluddin saat dihubungi, Selasa (15/4/2025).
Budi mengatakan pihaknya sudah memprediksi sebanyak 10.000-15.000 orang pendatang akan masuk ke Jakarta usai Lebaran 2025. Prediksi didasarkan perhitungan layanan administrasi kependudukan pada layanan Dukcapil Jakarta.
“Program ini (jemput bola pendataan) harapannya dapat memicu partisipasi warga untuk dapat turut serta mendukung pemerintah DKI Jakarta membangun kota ini menjadi lebih berbudaya, nyaman, aman dan sejahtera untuk penghuninya,” ujarnya.
Budi menyebut pihaknya mengimbau kepada warga Jakarta ataupun pendatang untuk melapor ke RT/RW setempat. Dia meminta mereka melaporkan identitas kependudukan sesuai peruntukannya.
“Kami hingga saat ini terus menghimbau kepada warga Jakarta maupun pendatang agar berperan aktif melaporkan diri ke RT/RW serta kantor layanan Dukcapil untuk menyesuaikan identitas kependudukannya sesuai peruntukannya, apakah sebagai penduduk DKI maupun non permanen. Sehingga kami memiliki data kependudukan yang akurat,” jelasnya.
Sebelumnya Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta mencatat telah terjadi peningkatan jumlah pendatang yang masuk usai Lebaran 2025. Kadishub Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan jumlah pendatang mengalami peningkatan hingga 129 persen saat arus balik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Berdasarkan data kami, terjadi peningkatan yang signifikan untuk warga yang pulang di arus balik. Dari pemantauan di tujuh terminal, ada peningkatan sekitar 129% warga yang pulang jika dibandingkan dengan tahun 2024 kemarin,” kata Syafrin, saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Selasa (15/4).
Syafrin menyebut peningkatan juga terjadi pada keberangkatan penumpang yang ke luar dari Jakarta. Meski begitu, peningkatan yang terjadi hanya sebesar 5 persen. Menurutnya, peningkatan terbesar terjadi pada jumlah pendatang yang masuk ke Jakarta.
“Ini kami lakukan juga monitoring terhadap jumlah penumpang yang berangkat. Jadi jumlah penumpang yang berangkat itu memang ada kenaikan, tetapi hanya 5 persen. Artinya memang lebih banyak warga yang datang dan masuk ke Jakarta pada arus balik kemarin,” jelasnya.
Di sisi lain, Syafrin mengatakan bertambahnya jumlah pendatang yang masuk ke Jakarta turut berdampak pada peningkatan jumlah penduduk di Jakarta. Hal ini dikarenakan Disdukcapil Jakarta turut mencatat adanya peningkatan jumlah penduduk.
“Berdasarkan data dari teman-teman Dukcapil, memang terjadi peningkatan. Terjadi peningkatan jumlah pendatang baru. Dan sekarang mereka sedang melakukan pendataan secara real melalui kelurahan setempat,” imbuhnya.
(wnv/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini