Rabu, Februari 26


Jakarta

Seorang pendaki berusia 16 tahun dari Bekasi meninggal setelah jatuh ke jurang 100 meter di Gunung Slamet. Tim SAR melakukan evakuasi namun korban tidak selamat.

Pendaki itu jatuh ke jurang sedalam 100 meter saat perjalanan turun dari Gunung Slamet. Pendaki berasal dari Bekasi, Jawa Barat itu meninggal saat perjalanan evakuasi ke basecamp Bambangan.

Supervisor Site Gunung Slamet Perhutani Alam Wisata Wilayah Barat, Sugeng Utomo mengatakan setelah ditemukan tergeletak tak sadarkan diri pada pukul 19.30 WIB semalam tim SAR gabungan langsung melakukan penanganan dan evakuasi.


“Pukul 23.00 WIB tim SAR sampai di pos 7, pukul 23.30 WIB tim SAR sampai di Pos 6 dan menginformasikan bahwa korban telah meninggal dunia,” kata Sugeng saat dimintai konfirmasi, Senin (24/2/2025).

Setelah itu tim SAR gabungan tetap melanjutkan perjalanan turun. Rombongan sampai di basecamp pada pukul 06.55 WIB dan langsung dilakukan pemeriksaan oleh Inafis terhadap korban.


“Pukul.08.00 WIB setelah selesai pemeriksaan oleh tim medis dan Inafis, jasad dibawa ke RS Goeteng untuk dilakukan pemulasaraan,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pendaki asal Bekasi, Jawa Barat berinisial M (16) dilaporkan jatuh ke jurang saat mendaki Gunung Slamet. Saat ini kondisi korban sudah ditemukan di dalam jurang dengan kedalaman sekitar 100 meter.

Supervisor Site Gunung Slamet Perhutani Alam Wisata Wilayah Barat, Sugeng Utomo menjelaskan pendaki tersebut melakukan perjalanan bersama empat rekannya via pos Bambangan, Kabupaten Purbalingga.

“Rombongan 5 orang, melakukan perjalanan pendakian tanggal 22 Februari. Rencana turun pada hari ini,” kata Sugeng melalui keterangan tertulisnya kepada detikJateng, Minggu (23/2).

Namun pada saat perjalanan turun di sekitar pos 9, korban berjalan cepat mendahului rekannya. Padahal saat itu kondisi cuaca tengah berkabut.

“Salah satu rekanya sekilas melihat kalau korban tersandung dan jatuh. Empat rekannya berusaha menolong sambil berteriak memanggil namanya tapi tidak ada jawaban. Korban tidak terlihat dikarenakan pandangan terhalang kabut,” terangnya.

Baca artikel selengkapnya di detikJateng

(msl/msl)

Membagikan
Exit mobile version