Sabtu, Oktober 5


Santiago

Layanan pesan antar makanan kini sudah jadi solusi bahkan saat liburan. Namun, gegara memesan makanan lewat pesan antar turis wanita ini harus dirawat di rumah sakit.

Dilansir dari The Sun UK pada Kamis (4/7/2024), Maressa Nunes datang dari Brasil bersama kawannya ke Santiago, Chile. Saat pulang dari jalan-jalan, ia dan kawannya memutuskan untuk memesan makanan ke penginapan mereka.

Ia memesan makanan lewat aplikasi. Tak berapa lama, seorang pria yang diyakini sebagai pengantar makanan mengetuk pintu apartemen mereka.


Nunes tak memiliki prasangka apa pun, ia membukakan pintu dan keluar untuk mengambil makanan. Tidak disangka-sangka, bukan makanan yang datang, tetapi si pria itu menerobos masuk dengan kasar dan memukuli mereka.

Pria itu kemudian menyandera Nunes dan kawannya. Ia ditodong senjata dan diancam akan diperkosa. Si pelaku juga melakukan panggilan video dan mengundang dua temannya untuk memerkosa Nunes.

Nunes yang adalah mantan seorang binaragawan mencoba untuk melawan. Dua teman pelaku datang, lalu menghajar Nunes sampai babak belur. Ia dipukuli sampai wajahnya tak dapat dikenali.

Sementara kawan Nunes hanya mendapat luka ringan, karena tidak melawan. Tiga pria itu juga merampok jam tangan, perhiasan dan ponsel mereka.

Tiga pelaku itu kabur ketika pengantar makanan yang asli datang. Teriakan minta tolong menggema di lorong apartemen, staf gedung yang sudah curiga pun langsung melesat menghampiri mereka.

Polisi datang, Nunes dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Ia membutuhkan rekonstruksi wajah karena mendapat patah tulang di rongga mata, rahang, dan hidungnya.

Larissa, kakak Nunes bercerita bahwa adiknya mendapat luka gigitan di sekujur tubuh. Nunes bahkan tidak dapat melakukan penerbangan reguler karena kondisinya.

“Ia berisiko mengalami pendarahan semalam penerbangan normal. Ia membutuhkan tim medis di dalam pesawat,” kata dia.

Saat ini, keluarganya tengah menggalang dana untuk perawatannya dan memastikan dia bisa pulang ke Brasil dengan selamat.

Polisi sedang menyelidiki serangan brutal tersebut, tetapi belum ada tersangka yang ditangkap.

Menteri Perempuan Brasil Cida Goncalves membagikan komentar di X, terkait dengan kasus ini.

“Begitu kami menerima pengaduan dari saudara perempuan Maressa dan Penasihat Nasional untuk Hak-Hak Perempuan, Evelin Cavalini, kami mulai berdiskusi dengan Konsulat Jenderal Brasil di Santiago,” ujar Cida.

“Saya ingin menyampaikan solidaritas saya dengan Maressa dan temannya, yang mengalami luka ringan. Pemerintah Brasil mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap perempuan,” dia menambahkan.

(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version