Kamis, Maret 6

Jakarta

Menghilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 tahun 2014, adalah salah satu misteri terbesar di dunia penerbangan. Otoritas sudah beberapa kali mencoba mencarinya, memetakan area yang sangat luas, tapi tidak berhasil. Kini pencarian baru digelar, yang mungkin akan menjadi pencarian final pesawat MH370.

“Sebuah perusahaan robotika kelautan Inggris meluncurkan apa yang mungkin jadi pencarian terakhir Malaysia Airlines MH370, lebih dari satu dekade setelah Boeing 777 itu menghilang. Kapal milik Ocean Infinity, Armada 7806, dilaporkan mulai menyisir dasar laut untuk mencari bangkai pesawat dalam upaya memecahkan salah satu misteri terbesar dalam dunia penerbangan,” tulis media Inggris, The Independent.

Dikutip detikINET dari Economic Times, pencarian pertama MH370 diluncurkan satu dekade lalu, beberapa bulan setelah MH370 menghilang dari radar dan layar pengendali lalu lintas udara pada 8 Maret 2014, saat penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing.


Australia bertanggung jawab atas pencarian tersebut karena zona pencarian ada di dekat negara itu. Saat itu, Australia menyewa perusahaan survei kelautan Belanda, Fugro. Mereka mengirimkan tiga kapal yang meletakkan sensor bawah air ke dasar laut.

Ketika itu, awalnya para pejabat yakin akan menemukan MH370 dengan mudah. Bahkan salah satu dari mereka mengklaim 97% kemungkinan pesawat ditemukan. Namun, pesawat tersebut tidak terlacak di area pencarian seluas 46.000 mil persegi. Fugro memperluas zona pencarian tapi tak berhasil. Pencarian pun dihentikan di 2017.

Ocean Infinity kemudian menyalakan kembali harapan untuk menemukan pesawat tersebut tahun 2018. Perusahaan tersebut menawarkan memulai kembali operasi pencarian dengan biaya sendiri, dengan pembayaran hanya dilakukan jika berhasil menemukan MH370. Waktu itu, teknologi lebih baru digunakan.

Teknologi ini adalah kendaraan bawah air otonom (AUV) yang dapat menjelajahi kedalaman secara berkelompok. AUV itu memindai area yang hampir sama besar dengan pencarian pertama. Namun, upaya itu tetap sia-sia. Pencarian kedua Ocean Infinity disetop pada Mei 2018.

Beberapa pihak menilai, tidak ada alasan untuk terus melanjutkan pencarian setelah dua usaha besar-besaran. Bahkan pihak Malaysia mengumumkan pencarian lebih lanjut takkan dilakukan, kecuali ada informasi baru dan kredibel muncul yang menunjukkan di mana tepatnya pesawat itu berakhir.

Selama bertahun-tahun, beberapa peneliti independen masih terus mempelajarinya. Beberapa berspekulasi ada bukti meyakinkan di mana MH370 berada, termasuk di area pencarian sebelumnya. Namun, dasar laut penuh misteri sehingga puing-puing itu mungkin terlewatkan pencarian sebelumnya karena jatuh di balik batu atau ke jurang.

Nah, ini adalah area yang sekarang jadi salah satu fokus Ocean Infinity yang kembali berusaha menemukan MH370. Jika puing-puing itu ada di sana, AUV kemungkinan akan menemukannya dengan cepat karena teknologinya yang lebih canggih dan mampu bertahan di bawah air lebih lama dan lebih dalam.

“Tanggung jawab, kewajiban, dan komitmen kami adalah kepada keluarga terdekat. Kami berharap kali ini (hasilnya) akan menjadi positif, bahwa reruntuhan pesawat akan ditemukan dan memberikan kelegaan bagi keluarga,” kata Menteri Perhubungan Malaysia Anthony Loke mengenai pencarian terbaru Ocean Infinity.

Para pakar pun optimistis pencarian kali ini, yang mungkin untuk terakhir kali, lebih berpeluang untuk berhasil. “Kita pernah mengalami ini sebelumnya, ada banyak pencarian di masa lalu. Ada banyak janji dibuat dan saya sangat berharap kali ini kita menemukan pesawat itu,” kata mantan perwira angkatan laut Australia Peter Waring. Jika tidak ditemukan juga kali ini, kemungkinan besar bahwa pesawat MH370 akan dibiarkan hilang selamanya.

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version