Senin, September 30


Jakarta

Tanpa disadari pelancong, rata-rata pesawat memiliki warna putih. Penasaran mengapa demikian?

Rata-rata pesawat memiliki warna utama putih yang dipadukan dengan warna merk yang dimiliki masing-masing maskapai. Walaupun ada juga pesawat yang berwarna lain seperti milik maskapai Southwest Airlines, namun itu tidak banyak.

Melansir New York Post, Minggu (23/6/2024), ada lima alasan utama mengapa pesawat dicat warna putih. Dan, dari alasan tersebut tidak ada yang berkaitan dengan menyatu dengan awan.


Alasan pertama mengapa pesawat dicat putih adalah karena cat putih memantulkan sinar matahari. Itu akan menjaga interior pesawat agar tetap sejuk saat terik, mengingat pesawat kerap terkena paparan sinar matahari baik saat di landasan ataupun saat terbang.

Alasan kedua cukup unik, yakni karena pernis berwarna terang dianggap lebih ringan daripada cat berwarna gelap.

Adapun perusahaan jet sewaan swasta, Menkor Aviation, menjelaskan kepada MotorBiscuit bahwa butuh 240 liter cat untuk mengecat pesawat Boeing 737, sementara 3.600 liter untuk Airbus A380 atau lebih dari 951 galon.

Semakin ringan cat yang digunakan, akan semakin baik bagi efisiensi bahan bakar pesawat di udara. Itu akan membuat biaya operasional pesawat dapat ditekan. Namun, cat putih disebut juga lebih mudah aus dan sobek daripada warna lainnya.

Tetapi keuntungan lain menggunakan cat putih adalah karena jika terjadi keretakan atau korosi akan lebih mudah terlihat dan memudahkan perbaikan.

Selain itu, cat yang lebih terang tidak akan memudar secepat warna lain saat terkena sinar UV yang begitu kuat saat di udara. Pemudaran yang lebih lambat meniadakan kebutuhan untuk perbaikan terus-menerus pada eksterior pesawat.

Terakhir, burung dapat lebih mudah mengenali pesawat di langit ketika dicat putih. Kontras yang mencolok antara langit biru dan pesawat berwarna putih membuat pesawat lebih mudah terlihat oleh burung. Adapun burung cukup membahayakan pesawat khususnya ketika tersangkut di area mesin pesawat.

Namun, zaman dulu pesawat tidak selalu berwarna putih. Sebelum tahun 1970-an, banyak pesawat terbang tanpa cat, hanya muncul di langit sebagai kapsul aluminium yang mengkilap.

Hingga akhirnya pada setengah abad yang lalu, maskapai penerbangan beralih ke eksterior putih, dengan maskapai terakhir yang bertahan adalah American Airlines, yang baru mengubah seluruh armadanya menjadi serba putih pada tahun 2013.

“Sejak Air France memperkenalkan corak ‘Euro-white’ pertama kali pada tahun 1976, tampilan badan pesawat serba putih telah menjadi standar bagi maskapai penerbangan dunia,” kata sejarawan penerbangan, kepada Travel + Leisure, Shea Oakley.

“Hal ini semakin meningkat di abad ke-21, dengan meningkatnya penggunaan komposit dalam konstruksi pesawat terbang,” lanjutnya.

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version