Senin, Januari 20


Xochimilco

Di selatan Kota Meksiko, tersembunyi sebuah pulau yang menyeramkan dan lebih cocok dijadikan lokasi syuting film horor daripada menjadi tempat wisata.

Xochimilco, sebuah wilayah di selatan Mexico City yang dikenal dengan kanal-kanal indah dan peninggalan peradaban Aztec yang terawat dengan baik. Ada satu bagian dari daerah tersebut yang menjadi sangat populer di kalangan wisatawan yang tertarik pada hal-hal yang gelap dan misterius.

Melansir Express, Sabtu (18/1/2025) pulau itu terletak di antara kanal-kanal Xochimilco dan dikenal dengan koleksi ratusan boneka, lengkap dengan anggota tubuh yang terpenggal, kepala yang terpisah, dan mata yang kosong, yang tergantung di pohon-pohon dan berserakan di tanah.


Dulunya wilayah itu adalah tempat tinggal seorang pria penyendiri bernama Julian Santa Barrera yang kini telah meninggal. Ceritanya, pada pertengahan abad ke-20, Barrera menemukan mayat seorang gadis di kanal terdekat.

Untuk mengusir roh jahat, ia mulai mengumpulkan dan memajang boneka-boneka, dengan harapan agar roh tersebut bisa tenang. Setelah kematian Barrera, konon arwah gadis tersebut terus menghantui pulau itu dan untuk menenangkan roh tersebut.

Barrera semakin banyak mengumpulkan boneka dan menukar hasil kebunnya untuk mendapatkan boneka-boneka lainnya. Meskipun begitu, tidak ada bukti yang bisa membuktikan kisah tentang roh gadis itu.

Sejak Pulau Boneka dibuka untuk umum, banyak pengunjung melaporkan kejadian aneh seperti boneka yang seolah-olah menggerakkan kepala dan lengan mereka, bahkan ada yang mengaku melihat mata boneka itu terbuka atau mendengar bisikan dari boneka-boneka tersebut.

Pulau itu pertama kali mendapatkan ketenarannya pada tahun 1943, ketika sutradara Meksiko Emilio Fernandez menggunakannya sebagai lokasi syuting film melodrama Maria Candelaria. Setelah Barrera meninggal pada tahun 2001, keluarganya memutuskan untuk membuka pulau itu bagi umum sebagai objek wisata.

Pulau Boneka Xochimilco, Meksiko. (Getty Images/johnemac72)

Kematiannya sendiri juga penuh misteri, keponakan Barrera datang untuk membantu pamannya yang sudah berusia 80 tahun di pulau tersebut. Saat mereka memancing di kanal, Barrera terlihat bernyanyi dengan penuh semangat dan mengklaim bahwa putri duyung di dalam air memanggilnya.

Beberapa saat kemudian, keponakannya pergi sejenak dan ketika kembali, ia mendapati Barrera sudah tidak bernyawa, ditemukan tenggelam di kanal di tempat yang sama di mana gadis itu dikatakan tenggelam.

Selain boneka-boneka itu sendiri, terdapat juga tiga pondok dan sebuah museum kecil di pulau tersebut yang menampilkan artikel-artikel dari surat kabar lokal tentang sejarah pulau dan pemiliknya. Di dalam pondok tempat Barrera tinggal, ada boneka pertama yang dikumpulkan olehnya dan boneka kesayangannya bernama Agustina yang dipajang untuk dilihat pengunjung.

Pulau Boneka dapat diakses oleh publik menggunakan perahu tradisional yang disebut trajineras. Beberapa penumpang banyak yang memaksa penyewa perahu untuk mengunjungi pulau tersebut, meskipun ada juga yang menolak karena takut dan terpengaruh oleh takhayul yang beredar seputar tempat tersebut.

(upd/wsw)

Membagikan
Exit mobile version