Denpasar –
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengupayakan agar bus Trans Metro Dewata kembali beroperasi. Salah satunya dengan meminta dana operasional dari Kementerian Perhubungan.
Bus Trans Metro Dewata berhenti beroperasi sejak 1 Januari karena tidak lagi disubsidi oleh APBN 2025. Bus TMD disubsidi APBN sejak beroperasi pada 2020.
Pemprov Bali memastikan anggaran operasional dimasukkan ke dalamAPBD 2025, namun hanya untuk satu koridor. Saat ini busTMD melayani enam koridor, yakni di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).
Kepala Dinas Perhubungan Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta menyampaikan Pemprov Bali berkomitmen untuk melakukan hand over (pengambilalihan) layanan bus secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah. Samsi menerangkan Pemprov Bali telah menganggarkan pembelian layanan untuk satu koridor pada APBD 2025.
“Pemerintah Provinsi Bali sedang menegosiasikan agar Kementerian Perhubungan RI tetap dapat memberikan alokasi bagi layanan Trans Metro Dewata bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk memastikan tersedianya layanan transportasi umum berkualitas di wilayah provinsi Bali ke depan,” ujar Samsi seperti dikutip dari detikBali, Kamis (2/1).
Langkah itu tersebut sesuai dengan yang amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pungutan Bagi Wisatawan Asing.
Selain itu, Samsi menjelaskan penyediaan layanan Trans Metro Dewata merupakan program pusat yang sumber penganggarannya berasal dari APBN Kemenhub melalui Dirjen Perhubungan Darat.
“Penghentian anggaran untuk layanan ini sepenuhnya merupakan kebijakan Kementerian Perhubungan,” kata dia.
Samsi menyadari saat ini pelayanan bus TMD sudah menjadi kebutuhan masyarakat yang mulai tumbuh menjadi tumpuan transportasi perkotaan di wilayah Sarbagita.
“Bali merupakan daerah yang sebagian besar wilayahnya berada pada kawasan strategis nasional (ksb). Pada kawasan semacam ini diperlukan dukungan berbagai pihak untuk ikut terlibat dalam pemenuhan layanan transportasi baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota,” kata dia.
Sementara itu, Manajer Operasional Trans Metro Dewata Ida Bagus Eka Budi berharap berhentinya layanan bus TMD ini hanya sementara.
“Semoga sementara. Besok di Ubung pimpinan akan berikan briefing ke seluruh karyawan dan informasi layanan Teman Bus kepada komunitas,” ucap Budi.
Sebagai informasi, bus Trans Metro Dewata resmi pamit beroperasi di Bali. Pernyataan itu disampaikan melalui unggahan Instagram @transmetrodewata pada Rabu (1/1/2025).
“Mulai 1 Januari 2025, layanan Trans Metro Dewata secara resmi akan berhenti beroperasi,” demikian bunyi unggahan @transmetrodewata di Instagram.
(fem/fem)