Sabtu, April 19


Jakarta

Pemerintah Indonesia bersama dengan Turki resmi menjalin kerja sama di sektor kebudayaan. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menjelaskan perjanjian ini bertujuan untuk mempromosikan kesadaran, pemahaman, serta apresiasi yang lebih besar terhadap seni dan budaya Indonesia dan Turki.

Kerja sama ini bakal menghadirkan berbagai inisiatif kolaboratif, termasuk pertukaran residensi seniman, penelitian bersama, pertukaran informasi, dan interaksi antar masyarakat.

“Budaya adalah jembatan yang menghubungkan peradaban. Melalui kerja sama ini, kita memperkuat tali persahabatan Indonesia dan Turki dengan menghadirkan lebih banyak ruang dialog dan ekspresi budaya di antara kedua bangsa,” ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Jumat (11/4/2025).

Sekadar informasi, kerja sama tersebut ditandai dengan penandatangan MoU antara Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Türkiye Mehmet Nuri Ersoy di Ankara, Turki, Kamis (10/4).

Ruang lingkup kerja sama meliputi penyelenggaraan pameran bersama koleksi museum dan galeri seni, serta promosi warisan budaya kedua negara. Selain itu, kedua pihak sepakat untuk mengembangkan dan mengelola sumber daya manusia di bidang arkeologi, warisan budaya, serta seni tradisional dan kontemporer.

“Perjanjian ini juga mencakup studi bersama dan pertukaran praktik terbaik terkait pemulangan artefak budaya yang akan difasilitasi melalui pertukaran para ahli,” jelas Fadli Zon.

Dia mengatakan kerja sama ini turut mendorong pertukaran seniman dan profesional budaya dalam berbagai bidang, seperti musik, film, teater, seni rupa, kerajinan tradisional, pengelolaan museum, dan galeri. Di bidang literasi, perjanjian ini mendukung penerjemahan dan penerbitan karya sastra klasik dan kontemporer dari masing-masing negara, sekaligus partisipasi dalam simposium internasional, pameran buku, panel diskusi, dan festival sastra.

“Kolaborasi antara lembaga seni dan budaya kedua negara juga menjadi bagian penting dari kesepakatan, termasuk pendirian pusat kebudayaan dan penguatan program pengajaran bahasa,” kata Fadli Zon.

Dia mengatakan kedua negara sepakat untuk menyelenggarakan festival film secara bersama, baik secara daring maupun di lokasi fisik, serta memperkuat kerja sama antara akademi film dan para produser. Menurutnya, komitmen bersama juga tercermin dalam upaya pelestarian, pemeliharaan, penyajian, dan digitalisasi naskah-naskah kuno guna memperkuat minat publik terhadap warisan budaya.

“Perjanjian ini merupakan langkah konkret untuk memperluas diplomasi budaya Indonesia di kancah global melalui jembatan budaya. Dengan kerja sama ini, kita tidak hanya memperkuat hubungan bilateral dengan Turki, tetapi juga memperkenalkan budaya Indonesia di tingkat internasional. Dengan semangat diplomasi kebudayaan, saya berharap warisan budaya Indonesia bukan hanya dijaga, dilestasikam, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi dunia global,” tutur Fadli Zon.

Dia menegaskan pentingnya membangun jembatan antarbangsa melalui kebudayan. Fadli pun berharap kerja sama menjadi pondasi kuat bagi hubungan bilateral Indonesia dan Turki yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat kedua negara serta dunia internasional.

“Budaya adalah sarana yang paling efektif untuk menciptakan saling pengertian, rasa hormat, dan solidaritas antar masyarakat lintas negara,” jelasnya.

Sementara itu, Mehmet Nuri Ersoy menyambut baik kerja sama ini sebagai bentuk komitmen bersama dalam melestarikan dan memajukan warisan budaya dunia.

“Indonesia dan Turki memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Melalui perjanjian ini, kita membuka lebih banyak peluang kolaborasi lintas budaya yang saling memperkaya,” tutup Mahmet.

Simak juga Video ‘Pidato di Depan Parlemen Turki, Prabowo: Saya Agak Grogi’:

(prf/ega)

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Membagikan
Exit mobile version