Minggu, Februari 23


Jakarta

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno kembali mengingatkan pemerintah agar mengeluarkan kebijakan tegas melarang pemudik motor membawa anak kecil. Kata Djoko, membawa anak kecil mudik menggunakan motor dan menempuh perjalanan jauh, akan menimbulkan banyak risiko keselamatan.

Bulan Ramadan akan segera tiba. Selain persiapan fisik untuk menjalani ibadah puasa bagi umat muslim, mayoritas masyarakat di Indonesia juga akan melakukan persiapan mudik pada hari raya Idul Fitri nanti.


Sepeda motor masih menjadi favorit masyarakat untuk mudik ke kampung halaman karena berbiaya murah. Pemerintah memang tidak bisa melarang warga mudik memakai motor. Tapi setidaknya pemerintah harus bisa tegas melarang pemudik bermotor yang membawa anak.

“Secara resmi pemerintah harus melarang anak-anak dibawa orang tuanya menggunakan sepeda motor. Kapasitas sepeda motor hanya diperuntukkan buat dua penumpang,” buka pengamat transportasi Djoko Setijowarno dalam keterangan resminya.

Djoko mengungkapkan, sepeda motor merupakan kendaraan yang paling berisiko atau rentan, karena tubuh kita tidak dilindungi oleh bagian kendaraan tersebut. Membawa anak-anak menggunakan sepeda motor sangat rawan terhadap kecelakaan dan kesehatan anak.

“Hingga sekarang, pemerintah belum berani melarang resmi untuk tidak membawa anak mudik naik sepeda motor. Namun, ahli kesehatan tidak menyarankan membawa anak mudik menggunakan sepeda motor, karena berisiko tinggi bagi keselamatan anak,” terang Djoko.

Ada beberapa risikonya, pertama, perkembangan motorik anak di bawah dua tahun belum memiliki perkembangan motorik yang kuat untuk berpegangan, kedua hipotermia, yaitu anak berisiko mengalami hipotermia atau kedinginan, ketiga kecelakaan, yakni risiko kecelakaan lalu lintas sangat tinggi bagi anak, keempat tergencet, anak berisiko tergencet di antara orang tua, kelima polusi, yakni anak berisiko terpapar polutan, dan keenam kelelahan dan stress, dengan perjalanan panjang berpotensi membuat anak menjadi kelelahan dan bahkan stres.

“Melarang anak-anak mudik menggunakan sepeda motor, memang harus memperbanyak kapasitas mudik gratis menggunakan bus dan kereta api,” tukas Djoko.

(lua/din)

Membagikan
Exit mobile version