Minggu, Oktober 6

Jakarta

OpenAI, pembuat ChatGPT, mendapat suntikan dana baru sebesar 6,6 miliar atau sekitar Rp 101 triliun dari para investornya.

Dengan suntikan dana terbaru ini, valuasi OpenAI bisa menembus USD 157 miliar (sekitar Rp 2.412 triliun), dan menjadi salah satu perusahaan privat paling bernilai di dunia.

Suntikan dana terbaru ini berasal dari sejumlah perusahaan venture capital seperti Thrive Capital dan Khosla Ventures, dan juga penyokong terbesarnya, yaitu Microsoft, serta Nvidia, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (4/10/2024).


Menariknya, pendanaan ini datang bersamaan dengan langkah restrukturisasi yang dilakukan oleh OpenAI. Termasuk pengunduran diri Mira Murati, yang sejak lama mengisi posisi chief technology officer di perusahaan tersebut.

Thrive Capital, yang menyuntikkan dana sekitar USD 1,2 miliar bernegosiasi untuk menyuntikkan dana tambahan sebesar USD 1 miliar pada 2025 mendatang dengan valuasi yang sama, syaratnya adalah OpenAI bisa mencapai target pemasukannya.

Dari sekian banyak perusahaan yang menyuntikkan dana ke OpenAI, ada satu nama yang absen, yaitu Apple. Mereka sebelumnya sempat diisukan berencana menjadi investor OpenAI. Namun tampaknya rencana tersebut tak bisa terwujud.

Sebagai informasi, OpenAI diperkirakan bisa menghasilkan pemasukan sebesar USD 3,6 miliar pada tahun ini. Dengan pemasukan sebesar itu, OpenAI masih tetap menanggung kerugian sebesar USD 5 miliar. Pemasukannya diprediksi bisa mencapai USD 11,6 miliar pada tahun 2025.

Valuasi OpenAI belakangan tengah melesat berkat popularitas ChatGPT yang menarik 250 juta pengguna aktif mingguan. Valuasi mereka meningkat dari USD 14 miliar pada 2021 menjadi USD 157 saat ini.

Simak Video “Video: Pengguna ChatGPT Bakal Dikenakan Biaya Langganan Rp 334 ribu Per Bulan
[Gambas:Video 20detik]

(asj/asj)

Membagikan
Exit mobile version