Sabtu, November 2


Victoria

Studi pemanasan global menemukan curah salju di Victoria dan New South Wales menurun jauh lebih cepat dibandingkan wilayah pegunungan lainnya di seluruh dunia. Tentu, ini bukanlah kabar baik.

Diberitakan Guardian, Kamis (28/3/2024) penelitian menemukan pemanasan global membuat permukaan salju di Pegunungan Alpen Australia mengalami penurunan sebesar 78% pada akhir abad ini. Angka ini jauh cepat dibandingkan penurunan yang terjadi di enam wilayah ski utama lainnya.

Studi yang diterbitkan oleh para peneliti dari Universitas Bayreuth di Jerman memperingatkan tentang dampak yang semakin cepat dari krisis iklim, dengan memperkirakan 13% area ski di seluruh dunia akan kehilangan seluruh tutupan salju alaminya di masa depan karena emisi yang tinggi.


“Dalam abad ini, perubahan iklim yang sedang berlangsung secara global akan menyebabkan pengurangan besar jumlah hari lapisan salju tahunan di area ski saat ini, berdasarkan semua skenario emisi. Kami memproyeksikan akan ada peningkatan besar di area ski yang tidak memiliki salju sama sekali di masa depan,” kata studi tersebut.

Studi ini berfokus pada tujuh kawasan ski pegunungan utama, yaitu Pegunungan Alpen Eropa, Andes, Pegunungan Appalachian, Pegunungan Alpen Australia, Pegunungan Alpen Jepang, Pegunungan Alpen Selatan, dan Pegunungan Rocky. Untuk masing-masing skenario tersebut, mereka menilai konsekuensi dari tiga skenario perubahan iklim yaitu emisi ‘rendah’, ‘tinggi’ dan ‘sangat tinggi’.

Berdasarkan ketiga hal tersebut, jumlah hari permukaan salju tahunan di tujuh wilayah pegunungan utama , tempat melakukan aktivitas ski akan berkurang secara signifikan di seluruh dunia.

“Dalam skenario emisi tinggi, area ski di belahan bumi selatan … akan terkena dampak paling parah akibat perubahan iklim,” demikian bunyi studi tersebut.

Tingkat penurunan di Australia sebesar 78% merupakan yang tertinggi di antara kawasan ski utama yang dinilai. Sedangkan Pegunungan Alpen Eropa mengalami penurunan sebesar 42%, Pegunungan Alpen Jepang sebesar 50%, dan Pegunungan Alpen Selatan di Selandia Baru sebesar 51%.

Daerah ski yang terletak di daerah berpenduduk padat diperkirakan akan lebih terkena dampak pemanasan global. Mereka menambahkan bahwa keuntungan ekonomi dari resor ski di seluruh dunia mungkin turun sebagai konsekuensi dari berkurangnya permukaan salju.

Bagaimana solusinya?

Studi ini mengantisipasi strategi teknis dan manajemen seperti pembuatan salju buatan, meskipun langkah ini banyak digunakan untuk kelangkaan salju.

“Resor salju mungkin perlu dipindahkan atau diperluas ke daerah pegunungan yang lebih sedikit penduduknya di dataran tinggi untuk memerangi dampak perubahan iklim,” temuan studi tersebut.

Hal ini karena strategi seperti pembuatan kontur lereng, lansekap, dan pengembangan area ski baru di lereng yang menghadap utara dan lebih tinggi dianggap sebagai ancaman terhadap alam dan keanekaragaman hayati pegunungan yang unik.

“Meskipun ski dan nilai wisatanya sangat penting bagi perekonomian lokal, keanekaragaman hayati di daerah pegunungan sudah sangat terpengaruh oleh pemanasan global. Ini kemungkinan akan menerima tekanan tambahan dengan memperluas area ski dan konsentrasi pemain ski ke tempat yang lebih tinggi,” kata studi tersebut

Simak Video “Momen Jokowi Beri Makan Koala di Sela Makan Siang KTT ASEAN-Australia
[Gambas:Video 20detik]
(sym/wsw)

Membagikan
Exit mobile version