Rabu, April 9

Jakarta

Samsung Galaxy S25 Edge sempat dikabarkan akan rilis pada 15 April 2025. Namun laporan terbaru mengklaim peluncuran ponsel super tipis ini akan diundur sebulan karena satu dan lain hal.

Menurut bocoran dari tipster Max Jambor, dalam laporannya untuk SamMobile, peluncuran Galaxy S25 Edge diundur menjadi 13 Mei 2025, hampir satu bulan setelah tanggal yang sebelumnya dirumorkan.

Alasan penundaan peluncuran Galaxy S25 Edge masih belum diketahui. Spekulasi yang beredar memperkirakan penundaan ini terkait perubahan di manajemen Samsung setelah meninggalnya co-CEO Samsung Electronics Han Jong-hee, bukan karena masalah kualitas perangkatnya.


Samsung tidak akan menggelar event Unpacked besar-besaran untuk memperkenalkan Galaxy S25 Edge. Raksasa teknologi asal Korea Selatan ini kemungkinan besar akan mengumumkan Galaxy S25 Edge dalam presentasi yang digelar online.

Laporan ini juga mengatakan bahwa masih belum diketahui apakah Galaxy S25 Edge akan diluncurkan ke pasar dalam bulan yang sama dengan perkenalannya, yang mengindikasikan ponsel ini mungkin baru akan dirilis pada Juni 2025. Samsung kabarnya akan memproduksi hingga tiga juta unit Galaxy S25 Edge, seperti dikutip dari SamMobile, Jumat (4/4/2025).

Samsung Galaxy S25 Edge kabarnya akan hadir dengan layar berukuran 6,7 inch, sama seperti ukuran layar Galaxy S25+. Ponsel ini diklaim akan memiliki ketebalan 5,84mm dan bobot 162 gram.

Sama seperti Galaxy S25 series lainnya, ponsel ini akan ditenagai chipset Snapdragon 8 Elite. Chipset itu akan dipadukan dengan RAM 12GB dan pilihan memori internal 256GB atau 512GB.

Bocoran terbaru mengklaim Galaxy S25 Edge akan hadir dalam pilihan warna Titanium Silver, Titanium Jetblack, dan Titanium Icyblue. Ponsel ini rumornya akan dibanderol dengan harga mulai dari 1.249 Euro, atau sekitar 100 Euro lebih mahal ketimbang Galaxy S25+.

Kabar baiknya, Samsung Galaxy S25 Edge sudah dipastikan segera rilis di Indonesia. Ponsel yang diduga Galaxy S25 Edge dengan nomor model SM-S937B sudah menampakkan diri di database TKDN milik Kementerian Perindustrian setelah mengantongi nilai TKDN sebesar 36,8%.

(vmp/vmp)

Membagikan
Exit mobile version