Minggu, Maret 30


Jakarta

Pelatih Bahrain Dragan Talajic kecewa lagu kebangsaan Bahrain disoraki di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (25/3/2025).

Bahrain dijamu Timnas Indonesia pada lanjutan Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga ini begitu dinanti-nanti publik tuan rumah setelah kontroversi yang terjadi pada pertemuan pertama kedua tim.

Sejak bus skuad Bahrain tiba di SUGBK, sambutan kurang hangat sudah diberikan suporter. Bus yang mengangkut tim tamu bahkan sampai harus dikawal kendaraan taktis (rantis) demi alasan keamanan.


“Jujur, saya sedikit kecewa dengan hasil ini karena saya rasa kami setidaknya layak mendapatkan hasil imbang. Satu kesalahan kecil dari tim kami, detail kecil, membuat lawan bisa mencetak gol, dan setelah itu segalanya menjadi lebih sulit bagi kami,” kata Talajic saat memberikan keterangan seusai laga.

“Saya hanya menyesali satu hal, saya di sini mewakili Kerajaan Bahrain yang indah, dan saya sangat menyesal ketika lagu kebangsaan kami tidak dihormati oleh 65 ribu orang di stadion. Saya tahu Indonesia lebih baik dari itu. Terima kasih,” ujarnya menambahkan.

Laga ini benar-benar dimanfaatkan publik tuan rumah untuk meluapkan kekecewaan atas kontroversi dalam pertemuan sebelumnya. Teriakan ‘mafia’ kerap dilontarkan suporter dalam beberapa momen berjalannya laga.

Bahrain ‘diteror’ selama jalannya laga. Kebetulan tidak ada suporter tim tamu yang hadir di SUGBK karena tidak mengambil jatah tiket buat suporter tim tamu.

“Tidak, tidak berdampak sama sekali pada para pemain saya. Suasananya luar biasa, atmosfer yang indah untuk sepakbola,” tutur pelatih berkebangsaan Kroasia namun lahir di Sarajevo, Bosnia.

“Tapi seperti yang saya katakan di awal, saya tidak bisa menerima kenyataan bahwa 70 ribu orang tidak menghormati lagu kebangsaan Bahrain. Itu tidak benar. Tapi selain itu, semuanya baik-baik saja,” ucapnya.

(mro/nds)

Membagikan
Exit mobile version