Jumat, Oktober 18


Jakarta

Pink Palace Bali Spa bikin gempar. Tempat spa itu menawarkan layanan esek-esek. Pelanggannya kebanyakan WNA dan ramai sampai tengah malam.

Tempat spa itu berlokasi di Jalan Mertasari, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali. Siapa sangka jika tempat spa itu menjadi tempat prostitusi terselubung yang kerap dikunjungi warga negara asing (WNA).

Hal itu diungkapkan warga setempat, Nyoman Suartama (50). Menurut kesaksian Suartama, banyak WNA yang berkunjung ke tempat spa itu.


“Rata-rata, pengunjungnya adalah warga negara asing (WNA). Kebanyakan bule, India, Arab, Australia juga banyak,” terang Suartama, Senin (14/10).

Suartama menerangkan jam kerja para terapis Pink Palace Bali Spa diduga terbagi dalam dua shift, yakni siang dan malam. Sejak pagi hingga sore hari, sekitar sepuluh terapis berada di Pink Palace Bali Spa. Sementara untuk malam hari, diduga tersedia hingga lima belas terapis.

Meski beroperasi sejak siang hari, menurut Suartama, Pink Palace Bali Spa baru ramai dikunjungi pada pukul 23.00 Wita. Biasanya, yang datang adalah konsumen yang sebelumnya mengunjungi kelab malam di seputar Kelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta.

Pink Palace Bali Spa, disebut Suartama, juga menyediakan mess bagi para terapisnya. Namun, mess tak diminati para terapis. Suartama tak mengetahui alasan para terapis enggan tinggal di mess tersebut.

Sementara dari pantauan di lokasi pada Senin (14/10) pagi, pintu gerbang Pink Palace Bali Spa telah dipasangi garis polisi. Bahkan, neon box Pink Palace Bali Spa juga telah ditutup terpal.

Kondisi Jalan Mertasari, Kelurahan Kerobokan Kelod, yang cenderung sempit membuat Pink Palace Spa Bali tampak tersembunyi. Namun, tempat spa esek-esek ini memang tak jauh dari sejumlah kelab malam ternama di kawasan Seminyak.

Dari kasus ini, telah diamankan dua warga negara (WN) Australia berinisial MJLG (50) dan LJLG (44). Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

Selain dua warga asing tersebut, polisi juga menetapkan empat tersangka lainnya berinisial WS, NMWS, WW, dan IGNJ. Para tersangka itu bekerja sebagai direktur, general manager, hingga resepsionis spa.

——-

Artikel ini telah naik di detikBali.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version