Jakarta –
Honda Mobilio menabrak truk hingga mengakibatkan tiga orang penumpang tewas. Begini pelajaran penting dari insiden tersebut.
Honda Mobilio remuk tak berbentuk usai menghantam truk tangki di ruas Tol Pekanbaru-Dumai, Siak, Riau. Dikutip detikSumut, kecelakaan itu terjadi di KM 44+400 Jalur B, Kandis antara Honda Mobilio dengan truk tangki muatas gas LPG. Kecelakaan bermula saat mobil Mobilio yang dikemudikan Rizky Saputra melaju dari arah gerbang Tol Bhatin Solapan menuju ke Pekanbaru.
Setiba di lokasi kejadian, sopir mobil Honda Mobilio mengalami microsleep yang kemudian menabrak bagian belakang truk tangki LPG. Kala itu truk tangki tengah melaju di lajur kiri.
“Mobil Mobilio datang dari arah gerbang Tol Bhatin Solapan hendak menuju Pekanbaru menggunakan lajur kanan. Mobil ini melaju dengan kecepatan tinggi,” ujar Kasat Lantas Polres Siak AKP Fandri.
Akibat kejadian, tiga orang penumpang meregang nyawa. Sementara tiga lainnya mengalami luka-luka.
Microsleep Memicu Kecelakaan Fatal
Dari insiden itu, ada satu pelajaran penting yang bisa dipetik agar tak terulang di kemudian hari. Pentingnya untuk memastikan kondisi tubuh fit saat tengah berkendara. Hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal tak diinginkan, termasuk microsleep. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) microsleep adalah kejadian kehilangan kesadaran yang berlangsung selama sepersekian detik hingga 10 detik penuh. Penyebab utamanya adalah merasa lelah atau mengantuk.
Microsleep dapat berbahaya bagi pengendara karena dapat menyebabkan arah kemudi yang keluar dari jalur, hilang fokus, hingga kehilangan kontrol postur tubuh.
Apabila microsleep terjadi ketika mengemudi atau mengoperasikan sebuah mesin, tentu saja itu bisa sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kecelakaan. Microsleep sangat mungkin untuk dihindari. Caranya adalah tidak mengemudi dalam kondisi lelah dan juga mengantuk.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) microsleep adalah kejadian kehilangan kesadaran yang berlangsung selama sepersekian detik hingga 10 detik penuh. Penyebab utamanya adalah merasa lelah atau mengantuk.
Microsleep dapat berbahaya bagi pengendara karena dapat menyebabkan arah kemudi yang keluar dari jalur, hilang fokus, hingga kehilangan kontrol postur tubuh.
Apabila microsleep terjadi ketika mengemudi atau mengoperasikan sebuah mesin, tentu saja itu bisa sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu sebelum mengemudi, pengendara harus memiliki stamina yang baik diperoleh dari istirahat yang cukup, dan asupan nutrisi yang diperoleh seperti karbohidrat, protein bahkan lemak,” ujar Jusri.
Jusri sangat menyarankan agar pengendara tidak mengabaikan kondisi microsleep yang berawal dari kelelahan ini. Selain asupan nutrisi, salah satu yang perlu diperhatikan adalah dengan beristirahat yang terjadwal. Usahakan juga untuk bisa power nap atau tidur selama 15 menit namun berkualitas.
“Pada saat mengemudi, istirahatnya harus dibuat terpola, maksimal setiap 2 jam melakukan perjalanan harus berhenti untuk istirahat, waktunya 2 jam pertama 15-30 menit, dan seterusnya minimal 30 menit sampai 1 jam,” ungkap Jusri.
Saksikan Live DetikPagi:
(dry/din)