Jakarta –
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Wa Ode Herlina, menyoroti dampak dari kebakaran besar yang melanda permukiman padat penduduk di Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia meminta Pemerintah Provinsi Jakarta menyiapkan hidran di kawasan padat.
“Jadi ada beberapa evaluasi, nanti akan kita coba sampaikan supaya penanganannya mungkin lebih efektif, terutama harus ada (penanganan) kasus yang bagaimana daerahnya itu padat. Nggak bisa masuk (mobil damkar) itu harus ada penanganan khusus atau memang harus ada alat yang memang bisa langsung menjangkau tempat padat penduduk,” kata Wa Ode kepada wartawan, Kamis (12/12/2024).
“Kalau hidran bisa kerja sama dengan PAM JAYA, PAL Jaya kemudian hidrannya ketika ada kebakaran enggak harus nunggu (api) besar. Hidran terdekat bisa cepat memadamkan api,” lanjutnya.
Dia mengatakan keberadaan hidran dapat mempermudah pemadaman api. Sebagai informasi, hidran merupakan alat pemadam kebakaran yang dipasang permanen serta dilengkapi selang untuk mengalirkan air yang bertekanan tinggi secara terus-menerus.
“Harus dipikirkan bagaimana (solusinya). Harus ada solusi terbaik ya kalau ada tempat yang padat, ini bagaimana (penanganannya). Harus dicari solusi terbaik. Ini menjadi PR,” ujarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta sebelumnya mencatat 600 keluarga terdampak kebakaran di Kebon Kosong, Kemayoran, Jakpus. BPBD menyebutkan 1.800 orang terpaksa mengungsi.
“Objek terdampak dalam peristiwa ini kurang lebih 200 rumah tinggal semipermanen, dan sebanyak 600 KK atau 1.800 jiwa yang melanda 8 RT dalam 1 RW,” kata Kepala BPBD Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Rabu (11/12).
Isnawa memerinci, dari jumlah korban terdampak, sebanyak 125 jiwa di antaranya balita. Selain itu, ada 525 orang lansia, 700 orang dewasa, 205 orang siswa SD, 150 orang siswa SMP, dan 95 orang siswa SMA.
“BPBD DKI mencatat kebakaran mengakibatkan 13 korban luka yang seluruhnya sudah ditangani dan mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit,” ujarnya.
(bel/haf)