Senin, Oktober 28


Jakarta

Polisi Pariwisata Pattaya, Thailand menyusun strategi keamanan menjelang peak season, perayaan Natal dan Tahun Baru 2025. Seperti apa?

Mengutip Thaiger, Senin (28/10/2024) Inspektur Divisi Polisi Pariwisata 2, Kolonel Polisi Man Rotthong, menggelar rapat untuk pembahasan persiapan menyambut peak season di Pattaya, pada Kamis (24/10). Fokus utama dari rapat tersebut adalah peninjauan proyek Komunitas Pariwisata Kuat (STC) dan penguatan protokol keselamatan pada saat musim liburan.

Polisi Pariwisata Pattaya akan bekerja sama dengan relawan wisatawan, baik lokal maupun internasional, dalam menjaga keamanan, terutama di area populer, seperti Walking Street.


Kemudian untuk meningkatkan dan mempermudah komunikasi dengan wisatawan mancanegara, Polisi Pariwisata Pattaya melibatkan relawan-relawan yang menguasai 13 bahasa. Selain itu, akan ada lebih dari 400 staf keamanan terlatih dari bisnis lokal yang siap untuk melaporkan berbagai situasi serta mendukung tanggap darurat.

Kamera CCTV canggih yang dilengkapi dengan teknologi AI juga akan digunakan untuk memantau, mencegah kejahatan di seluruh kota.

Kolonel Man optimistis dengan persiapan yang telah dilakukan pihaknya akan memastikan pengalaman aman bagi semua wisatawan di Pattaya. Ia menyatakan.

“Pattaya sepenuhnya siap menjamin keselamatan pengunjung selama peak season, agar wisatawan dapat menikmati waktu mereka dengan tenang,” ujarnya.

Di sisi lain, wisatawan di Pantai Pattaya mengungkapkan kekhawatiran mengenai banyaknya sampah yang berserakan di sepanjang pantai, situasi itu menimbulkan pertanyaan tentang asal-usul sampah-sampah tersebut.

Pengunjung melaporkan melihat berbagai jenis sampah seperti puntung rokok, kantong plastik, botol air, bungkus makanan hingga kotak Styrofoam yang mengganggu pemandangan baik di laut maupun di area pasir pantai.

Kekacauan itu terlihat di banyak titik di Pantai Pattaya dengan tumpukan puntung rokok yang mencolok. Warga setempat yang khawatir meminta pejabat kota untuk menyelidiki sumber sampah tersebut, khawatir penampilan buruk tersebut dapat merusak reputasi Pattaya sebagai destinasi wisata utama.

(upd/fem)

Membagikan
Exit mobile version