Selasa, April 1


Jakarta

China menjalani laga hidup mati di Kualifikasi Piala Dunia 2026 di markas Indonesia pada Juni mendatang. Media lokal China mencemaskan atmosfer GBK dan cuaca.

China dan Timnas Indonesia saling berhadapan di matchday kesembilan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Duel itu berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 5 Juni 2025.

Pasukan Branko Ivankovic sedang ada di zona tidak aman, yakni pada posisi kelima dengan enam poin. China satu tingkat di bawah Indonesia setelah tertinggal tiga poin.


Demi menyalakan asa untuk terus berjuang dalam meraih langkah ke Piala Dunia 2026, China harus bisa mengalahkan Indonesia. Namun hal itu tidak mudah menurut media Sohu yang berasal dari China.

Reporter Pei Li menjelaskan bahwa lingkungan pertandingan tandang di Indonesia sangat tidak menguntungkan bagi China. Stadion GBK di Jakarta dapat menampung 77.000 orang dan merupakan salah satu stadion sepakbola profesional terbesar di Asia Tenggara, bahkan lebih besar dari stadion kandang kita di Hangzhou.

“Selama pertandingan, kebisingan yang ditimbulkan oleh para fans tuan rumah yang antusias melebihi 100 desibel. Lingkungan yang bising ini menjadi ujian besar bagi kemampuan tim tamu untuk menahan gangguan,” bunyi isi pemberitaan Sohu.

“Selain itu, Indonesia beriklim tropis, suhu di atas 35°C sepanjang tahun dan kelembapannya mencapai 80%. Siapa pun yang pernah bepergian ke Asia Tenggara dapat membayangkan betapa panas dan lembabnya bulan Juni.”

“Bermain di lingkungan dengan suhu dan kelembapan tinggi seperti itu akan sangat mempercepat konsumsi energi fisik para pemain, menghadirkan tantangan menyeluruh bagi pengelolaan taktis tim China.”

Indonesia menuai kekalahan 1-2 dalam pertemuan pertama di markas China. Hasil manis itu sebetulnya tidak mudah didapatkan oleh China meski bermain di kandang.

(ran/aff)

Membagikan
Exit mobile version