Selasa, November 5


Jakarta

Singapura berhasil mempertahankan predikat sebagai paspor terkuat di dunia versi Henley & Partners, sebuah firma penasihat kewarganegaraan dan tempat tinggal global yang berpusat di London. Indonesia berada di urutan ke berapa?

Dikutip dari CNN, Senin (4/11/2024), dalam indeks Henley & Partners yang dirilis pada bulan Oktober 2024 disebutkan pemegang paspor Singapura bisa mendapatkan akses bebas visa ke 195 dari 227 destinasi.

Dalam daftar paspor terkuat di dunia itu, Jepang, Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol bersama-sama mengisi peringkat kedua. Negara-negara itu memiliki akses bebas visa ke 192 tujuan di seluruh dunia.


Pada bulan September, Denmark memperoleh akses bebas visa ke China, sehingga naik ke posisi ketiga bersama Austria, Finlandia, Irlandia, Luksemburg, Belanda, Korea Selatan, dan Swedia, yang warganya dapat mengunjungi 191 destinasi tanpa visa.

Pemegang paspor Inggris sekarang menikmati akses bebas visa ke 190 negara. Dengan itu, Inggris menempati posisi keempat bersama Belgia, Selandia Baru, Norwegia, dan Swiss.

Asia Tenggara

Di Asia Tenggara, paspor Malaysia adalah yang terkuat kedua setelah Singapura. Pemegang paspor Malaysia menikmati akses bebas visa ke 183 destinasi. Paspor Malaysia naik satu peringkat dari versi Juli 2024 ke peringkat ke-11 secara global.

Paspor Indonesia sendiri hanya menempati urutan ke-65 dengan akses bebas visa ke 76 destinasi. Paspor Indonesia naik tiga peringkat dari daftar yang dirilis Juli lalu oleh Henley Passport Index.

Argentina dan Hong Kong juga naik satu posisi dalam peringkat paspor terkuat di dunia sejak Juli 2024. Sementara itu, Australia dan Portugal sama-sama menduduki urutan kelima dalam daftar ini karena menikmati 189 destinasi untuk akses bebas visa.

“Tren peningkatan keterbukaan terus berlanjut dengan lebih banyak paspor yang memperoleh akses daripada yang kehilangannya,” kata Dominic Volek, kepala Klien Swasta di Henley & Partners.

Dalam pemeringkatan paspor terkuat di dunia, Henley Passport Index selama ini mengandalkan data dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional.

Pemeringkatan itu diperbarui setiap triwulan, indeks itu digunakan sebagai referensi standar untuk menilai mobilitas global berdasarkan kekuatan paspor.

***

Artikel ini sudah lebih dulu tayang di CNN Indonesia. Selengkapnya klik di sini.

(fem/fem)

Membagikan
Exit mobile version