Minggu, Februari 2


Jakarta

Pasar mobil listrik di Indonesia rupanya tengah stagnan. Apa penyebabnya?

Mobil listrik kian berdatangan ke Indonesia. Khususnya dari pabrikan China yang makin gencar mengenalkan mobil ramah lingkungan itu ke di Tanah Air. Namun rupanya pasar mobil listrik tengah dalam kondisi stagnan.

Hal itu diungkap pabrikan Korea Selatan Hyundai yang diketahui juga fokus menggarap pasar mobil listrik di Indonesia. Head of Marketing Department Hyundai Motor Asia-Pacific Sangwook Lee mengungkap stagnansi pada pasar mobil tanpa asap di Indonesia membuat pabrikan harus memutar otak agar masyarakat melirik mobil listrik.


“Lingkungannya berubah sangat cepat. Contohnya saat saya datang ke Jakarta 3 tahun lalu? Semua orang seperti ingin membeli mobil listrik. Tapi yang kami temui sekarang, orang yang mau membeli mobil listrik itu sudah memilikinya Ioniq 5 misalnyq,” kata Sangwook Lee saat berbincang dengan detikOto di Yongsan, Seoul, Korea Selatan, Jumat (17/5/2024).

Hal itu kata Sangwook Lee tak hanya dirasakan Hyundai. Para pabrikan mobil listrik lainnya pun demikian. Menurutnya, hal ini bisa diatasi dengan bantuan pemerintah.

Bantuan yang dimaksud, bisa seperti yang diberikan pemerintah China terhadap sejumlah produsen sehingga memungkinkan harga mobil listrik jadi lebih murah.

Dengan demikian, masyarakat bisa kembali melirik mobil listrik. Sejauh ini, pemerintah telah memberikan insentif untuk menumbuhkan minat masyarakat dalam membeli mobil listrik. Insentif yang dimaksud berupa diskon PPN. Ada juga insentif yang diberikan berupa pembebasan pajak CBU bagi pabrikan, namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

“Kalau bicara demand, mungkin sudah masuk di ambang batas,” ungkapnya lagi.

Fenomena ini katanya tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara-negara lain yang menawarkan mobil listrik pun turut mengalaminya.

“Yang jelas pabrikan tidak bisa bekerja sendiri, kami juga berpikir untuk memberikan opsi yang menguntungkan bagi konsumen,” ujarnya.

Simak Video “Takut AS Dibanjiri Mobil Listrik Asal China, Ini Kebijakan Joe Biden
[Gambas:Video 20detik]
(din/din)

Membagikan
Exit mobile version