Sabtu, Juli 6


Paris

Pesta olahraga akbar Olimpiade Paris 2024 dimulai pada 26 Juli. Tetapi, tiket penerbangan Air France justru tidak laku pada saat hajatan itu.

Dilansir dari Euro News pada Kamis (4/7/2024), Paris berharap dibanjiri turis saat Olimpiade 2024 yang dihelat mulai 26 Juli dan berakhir pada 11 Agustus, selain kedatangan ribuan atlet, pelatih, dan perwakilan lain negara-negara peserta. Tetapi, prediksi itu tampaknya meleset.

Kenaikan harga hotel yang fantastis dan perkiraan terjadi kerumunan orang membuat turis justru enggan datang. Air France, maskapai nasional Prancis, telah bersiap menghadapi kerugian sebesar 180 juta euro atau Rp 3,1 triliun karena turis menghindari Paris.


Air France, maskapai resmi untuk Olimpiade 2024, mengungkapkan pemesanan tiket pesawat menurun karena orang-orang yang bukan penggemar Olimpiade enggak mengunjungi Paris. Padahal, penjualan tiket ke kota lain di Eropa tetap laris manis.

“Pasar internasional menunjukkan penghindaran yang signifikan terhadap Paris. Perjalanan antara kota dan tujuan lain juga di bawah rata-rata Juni-Agustus karena penduduk di Prancis tampaknya menunda liburan mereka hingga setelah Olimpiade atau mempertimbangkan rencana perjalanan alternatif,” kata juru bicara Air Franca-KLM Group.

Perjalanan ke dan dari Prancis diperkirakan akan normal setelah Olimpiade karena penduduk Prancis tampaknya menunda liburan. Tingkat permintaan diproyeksikan meningkat untuk akhir Agustus dan bulan September.

Pada awal Juni, Air France masih optimis tentang jumlah pemesanan yang dilakukan oleh atlet Olimpiade dan para-atlet, mengharapkan permintaan musim panas 2024 akan bangkit kembali ke tingkat sebelum pandemi.

“45 hari menjelang upacara pembukaan Olimpiade, berdasarkan reservasi yang dilakukan pada tahap ini, perusahaan berharap dapat mengangkut 20% dari semua atlet dan para-atlet yang bepergian ke Paris dan Prancis, yaitu 1 dari 5 atlet, terutama dari Brasil, Amerika Serikat, Italia, dan Jepang,” kata Air France pada 11 Juni.

“Selama musim panas 2024, Air France berharap dapat mengangkut hingga 125.000 pelanggan per hari, setara dengan volume selama musim panas 2019. Atlet, delegasi, dan pendukung akan tiba secara massal selama 24, 25, dan 26 Juli, dan berangkat pada 11, 12, dan 13 Agustus, dengan puncak lalu lintas diperkirakan pada 12 Agustus,” keterangan ditambahkan.

Maskapai penerbangan tersebut juga mengungkapkan bahwa pendukung Olimpiade Paris dan Paralimpiade sebagian besar berasal dari Inggris, Jerman, Italia, AS, dan Jepang.

(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version