Kamis, Desember 26


Jakarta

Lembaga survei Parameter Politik Indonesia (PPI) dan Voxpol Center Research and Consulting keluar dari Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). PPI menyatakan keluar dari keanggotaan Persepi secara sukarela.

Kabar mundur ini dikonfirmasi langsung oleh Direktur PPI Adi Prayitno. Dia juga mengirimkan surat bernomor 11/SKL/PBT/XI/2024 yang berisi pengunduran diri PPI dari Persepi.

“Salam sejahtera kami sampaikan, semoga ketua Persepi dan seluruh jajaran pengurusnya dalam keadaan sehat dan sukses selalu. Amin. Bersama dengan ini kami sampaikan bahwa Parameter Politik Indonesia, menyatakan diri mundur dan keluar secara sukarela dari keanggotaan Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi),” bunyi surat pengunduran diri yang diterima detikcom, Kamis (7/11/2024).


Surat tersebut menyebut ada 2 alasan PPI keluar dari Persepi. Salah satunya berkaitan dengan restrukturisasi kepengurusan.

“Karena alasan restrukturisasi kepengurusan Parameter Politik Indonesia. Evaluasi dan konsolidasi internal arah kebijakan Parameter Politik Indonesia ke depan,” ujar Persepi dalam surat.

Adapun Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno menyampaikan pengunduran diri lembaga survei perkara biasa. Dia menyebut ketika PPI bergabung dengan Persepi, itu juga dilakukan secara sukarela.

“Keluar dan masuk organisasi itu perkara biasa. Tak perlu ada yang dihebohkan. Karena gabung organisasi itu dilakukan secara sukarela,” kata Adi Prayitno dihubungi terpisah.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago juga membenarkan pengunduran diri lembaganya dari Persepi. Namun, dia belum menjelaskan lebih lanjut terkait alasannya mundur.

“Benar,” jawab Pangi singkat ketika ditanya soal pengunduran diri Voxpol Center Research and Consulting.

(maa/gbr)

Membagikan
Exit mobile version