Minggu, Juli 7


Jakarta

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengakui harga obat-obatan di Indonesia lebih mahal tiga hingga lima kali lipat dari Malaysia. Salah satu penyebabnya adalah inefisiensi perdagangan dan jual beli obat serta alat kesehatan.

Hal tersebut disampaikan Menkes usai menghadiri rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/7/2024).

“Perbedaan harga obat itu tiga kali, lima kali dibandingkan dengan Malaysia misalnya. 300 persen kan, 500 persen,” kata Menkes kepada wartawan.


“Pajak dampaknya paling berapa, 20 persen, 30 persen, nggak mungkin, bagaimana menjelaskan bedanya 300 persen, 500 persen. Sesudah kita lihat ada itu tadi, inefisiensi dalam perdagangannya, jual belinya, banyaklah masalah tata kelola, pembeliannya,” jelasnya.

Menkes mengungkapkan mahalnya harga obat dan alat kesehatan di Indonesia telah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Maka dari itu, tata kelola dan pembelian obat serta alat kesehatan harus diperbaiki agar lebih transparan demi mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu dikeluarkan.

“Itu sebabnya kita harus mencari kombinasi semurah mungkin, tapi isunya bukan hanya di pajak saja,” ungkap Menkes.

Terkait ini, Menkes juga akan berbicara dengan produsen alat kesehatan dalam negeri serta asosiasi farmasi untuk mencari solusi.

(sao/kna)

Membagikan
Exit mobile version