
Jakarta –
Kabupaten Pacitan adalah daerah yang aktif dalam upaya konservasi penyu. Salah satunya di Pantai Taman yang jadi tempat wisata edukasi penyu.
Dilansir dari akun Instagram Disparpora Kabupaten Pacitan, setidaknya dari tujuh spesies penyu yang ada di dunia, enam di antaranya dapat ditemukan di Indonesia.
Namun, tingginya perburuan liar membuat populasi penyu semakin terancam. Di Pacitan, perburuan penyu masih terjadi, salah satunya karena kepercayaan mistis yang diyakini sebagian masyarakat setempat.
Menanggapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Pacitan bekerja sama dengan relawan lokal dan Universitas Muhammadiyah Malang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi populasi penyu. Hal ini mengingat bahwa penyu telah masuk dalam daftar Red List of Threatened Species.
Masalah ini menjadi urgensi yang membutuhkan tindakan kooperatif untuk mencapai hasil yang maksimal.
Salah satu kawasan konservasi penyu di Pacitan adalah Pantai Taman. Dilansir dari laman resmi BBKSDA Jawa Timur, pada tahun 2012 telah dibentuk Kelompok Masyarakat Penyelamat Penyu untuk Wisata (KKPW) Taman.
Kegiatan konservasi yang dilakukan di kawasan ini meliputi pengembalian induk penyu ke pesisir pantai setelah bertelur, pengumpulan dan penetasan telur, pemeliharaan tukik, serta pelepasan ke habitat aslinya.
Saat ini, kawasan konservasi Pantai Taman juga berfungsi sebagai destinasi wisata edukasi. Dengan biaya retribusi Rp 2.000 untuk pakan penyu, pengunjung dapat menikmati keindahan pantai sekaligus belajar tentang upaya konservasi penyu.
Di tempat ini, pengunjung bisa mendapatkan edukasi mengenai jenis-jenis penyu yang ada di Pantai Taman serta berpartisipasi langsung dalam berbagai kegiatan konservasi.
—–
Artikel ini telah tayang di detikJatim.
(upd/upd)