Selasa, November 12


Sydney

Pantai Sydney dikejutkan dengan ratusan gumpalan hitam seukuran bola golf yang terhampar pasir. Pantai itu sampai harus ditutup untuk pembersihan.

Dilansir dari Independent UK, Jumat (8/11/2024) bola-bola hitam itu dikumpulkan dalam kantong plastik oleh pekerja yang mengenakan pakaian hazmat pada pertengahan bulan Oktober. Bola-bola itu dikirim ke laboratorium untuk pengujian.

Analisis awal menunjukkan bahwa bola-bola tersebut kemungkinan merupakan bola tar dari tumpahan minyak yang mengandung minyak mentah dan puing-puing yang “tidak terlalu beracun” bagi manusia.


Penilaian laboratorium baru menyajikan gambaran yang lebih rumit dan menjijikkan.

Ilmuwan di University of New South Wales mengatakan bahwa gumpalan tersebut sebagian besar adalah karbon tetapi tidak sebagian besar berasal dari bahan bakar fosil.

Mereka menggunakan teknik laboratorium umum yang disebut spektroskopi untuk menemukan bahwa bola-bola tersebut mengandung “kotoran manusia”, terutama lemak, minyak, serta molekul berminyak yang biasanya ditemukan dalam buih sabun, minyak goreng, dan sumber makanan.

“Uji yang lebih spesifik spektrometri massa mengungkapkan ada molekul organik seperti asam lemak dan gliserida serta bahan bakar kelas kendaraan,” kata para peneliti.

Mereka juga menemukan jejak bahan kimia industri beracun seperti zat perfluoroalkil yang juga dikenal sebagai “bahan kimia abadi” karena bertahan di lingkungan selama bertahun-tahun tanpa terurai, pestisida, senyawa steroid seperti norgestrel, obat hewan, dan obat untuk mengobati hipertensi seperti losartan.

Selain itu, ada jejak limbah feses manusia yang mengandung molekul kolesterol dan obat-obatan rekreasional seperti metamfetamin dan tetrahidrokanabinol dari ganja.

Mengingat komposisi gumpalan ini, para peneliti menduga gumpalan itu kemungkinan berasal dari limbah rumah tangga dan limpasan industri. Namun, analisis terbaru tidak dapat secara pasti mengonfirmasi asal muasal bola-bola itu.

“Ketidakpastian ini mencerminkan tantangan yang lebih luas yang dihadapi oleh para ilmuwan dan lembaga lingkungan dalam melacak dan mengatasi polusi di wilayah pesisir,” kata para peneliti.

Insiden tersebut menyoroti perlunya mengatasi penumpukan lemak, minyak, dan lemak padat (FOG) di saluran pembuangan, kata para ilmuwan.

“Pembuangan minyak goreng bekas di rumah tangga dan bak cuci piring FSE mengakibatkan terbentuknya endapan FOG yang sangat lengket dan kental,” kata para ilmuwan di Universitas RMIT di Melbourne dalam sebuah penelitian tahun lalu.

(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version