Jumat, November 22


Jakarta

Pantai Kuta-Seminyak di Bali terancam abrasi yang signifikan. Menanggapi itu, anggaran senilai Rp 249 miliar dikerahkan untuk konservasi.

Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida memastikan pekerjaan paket II konservasi kawasan Pantai Kuta hingga Seminyak akan dimulai Desember 2024. Proyek itu akan dilakukan bertahap hingga 2026.

Menurut Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BWS Bali-Penida, Gede Lanang Sunu Perbawa, sesuai namanya, proyek ini menekankan pada pengembalian fungsi dan kondisi Pantai Kuta dan sekitarnya supaya seperti semula. Proyek tersebut juga bagian dari upaya menanggulangi abrasi.


“Pekerjaan ini dibagi ke beberapa segmen. Dari Pantai Sekeh, Kuta, Legian sampai Seminyak,” jelas Lanang Sunu, dihubungi detikBali Rabu malam (20/11/2024).

Sebagai tahapan awal, pihak BWS sudah mengadakan sosialisasi kepada para pelaku pariwisata, pemangku kepentingan, perwakilan pemerintah daerah dan aparat desa maupun adat. Mereka berharap masyarakat memahami apa yang dikerjakan.

Lanang menjabarkan, adapun yang akan dikerjakan berupa pembangunan empat breakwater, satu modifikasi breakwater dan penambahan atau pengisian pasir di beberapa titik. Khusus pengisian pasir akan dilakukan di tiga segmen.

Kul-Hotel Pullman Legian, kemudian dari depan Double Six Seminyak sampai Pantai Petitenget. Ada beberapa area yang tak tersentuh karena kondisi masih bagus,” terangnya.

Dia kembali menegaskan bahwa konservasi pantai ini dilakukan mengembalikan kondisi pantai seperti semula. Sehingga tidak sepenuhnya dibangun konstruksi pengaman pantai dengan hard structure (struktur keras), agar dapat semaksimal mungkin mempertahankan ciri/karakteristik pantai itu.

BWS Bali-Penida, kata Lanang, juga memastikan pemilihan material agar sama atau menyerupai dengan karakter pasir di Kuta, Legian, dan Seminyak. Setelah dilakukan kajian dan berbagai survei, material di perairan Jimbaran yang punya kesamaan karakter dengan pesisir Kuta.

“Karakter di sana (Jimbaran) pasirnya putih keabuan dan menyerupai Kuta. Berbeda dengan yang di Nusa Dua yang putih keemasan. Jadi nanti pasir diambil sekitar 7 kilometer dari daratan Jimbaran,” jelas Lanang.

Sementara itu, pejabat pembuat komitmen (PPK) Sungai Pantai 2 BWS Bali-Penida, Danang Raditya mengatakan, proyek pada Desember 2024 itu diawali dari pembongkaran sand stopper di sisi utara dekat Bandara I Gusti Ngurah Rai. Kemudian dilakukan juga pembongkaran breakwater di belakang Discovery Mall Kuta.

“Ada beberapa tantangan mengingat Kuta ini daerah wisata. Jadi akan ada penyesuaian jam kerja, disesuaikan karena mengingat kondisi lapangan,” kata Danang.

Danang memastikan komunikasi intens dilakukan dengan aparat desa dan pemerintah untuk melancarkan akses untuk alat berat dan material. Pihaknya ingin pekerjaan ini tidak sampai melumpuhkan total aktivitas warga setempat, terutama sektor perikanan.

“Ada dua jalur distribusi yang kami siapkan. Mengingat jalur darat akan ada tantangan kepadatan lalu lintas, kawasan wisata. Sehingga jalur laut jadi alternatif untuk suplai material,” tukas dia.

_______________

Artikel ini telah tayang di detikBali

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version