Kamis, Oktober 3


Jakarta

Sebelum memutuskan berwisata dengan kapal pesiar, traveler sebaiknya menyiapkan beberapa persiapan. Kendati tak ada hal yang ribet, namun traveler wajib tahu.

Menaiki kapal pesiar, traveler mesti memesan tiket perjalanan wisata kapal pesiar yang umumnya dijual secara online. Selain itu, karena kapal pesiar umumnya bepergian lintas negara atau bahkan benua, maka traveler yang menaiki kapal pesiar dengan tujuan luar negeri mesti memiliki dokumen paspor.

Traveler mesti menyiapkan paspor jauh-jauh hari, karena mengingat proses waktu tunggu pendaftaran dan waktu pembuatan paspor yang tak sebentar. Selain itu, traveler mesti pastikan masa berlaku paspor tidak kurang dari enam bulan sebelum keberangkatan.


Sementara itu, karena kapal pesiar umumnya memiliki beberapa tujuan negara yang akan disinggahi, traveler mesti mempersiapkan visa. Beberapa negara memberikan ketentuan visa kunjungan, visa wisata, ataupun bebas visa yang berbeda-beda. Sehingga traveler mesti mengecek ketentuan yang berlaku di negara tujuan terhadap negara asal.

Tak hanya visa, traveler perlu juga pastikan ketentuan-ketentuan yang berlaku ke negara yang akan disinggahi. Misalnya Singapura yang mewajibkan pengunjung mengisi Immigration and Checkpoints Authority (ICA) saat berkunjung atau singgah. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah adanya larangan barang bawaan seperti misal makanan hewani ke beberapa negara misalnya Australia dan Selandia Baru.

Selepas dokumen persyaratan disiapkan, traveler bisa mempersiapkan barang bawaan. Siapkan pakaian dengan berbagai kebutuhan, seperti pakaian formal untuk makan di restoran estetik dan berfoto, pakaian santai untuk berkeliling kapal, hingga pakaian renang dan olahraga.

Tak lupa juga sebaiknya traveler mempersiapkan obat-obatan pribadi yang sekiranya sulit ditemukan di kapal pesiar. Atau properti untuk swafoto seperti tongsis ataupun kacamata dan topi. Untuk barang bawaan di kapal pesiar tidak melalui proses penimbangan seketat pesawat, sehingga mungkin traveler bisa membawa barang bawaan cukup banyak daripada liburan dengan pesawat.

Marina Bay Cruise Center, pelabuhan kapal pesiar di Singapura. (Weka Kanaka/detikcom)

Jika sudah siap berangkat dan hari H telah tiba, traveler sebaiknya datang ke pelabuhan beberapa jam sebelum keberangkatan. Mengingat penumpang kapal pesiar berjumlah ratusan hingga ribuan orang setiap keberangkatan, membuat proses embarkasi kerap memakan waktu yang panjang.

Pada pengalaman kami menaiki kapal Resorts World One dari Marina Bay, Singapura, kami tiba di pelabuhan pukul 13.52 waktu setempat. Lalu, nyaris dua jam kami baru bisa memasuki kapal tepatnya pukul 15.40. Saat itu kami berada dalam proses embarkasi rombongan yang lebih didahulukan. Jika tidak, mungkin proses embarkasi bisa berlangsung lebih panjang.

Pada saat proses embarkasi, traveler perlu datang ke loket imigrasi untuk melakukan pendaftaran dan pengecekkan paspor juga tiket kapal pesiar. Pada pengalaman kami, proses embarkasi itu dapat diwakilkan oleh seorang penumpang dari rombongan, sehingga tak semua peserta perlu mengantre.

Dari proses imigrasi di pelabuhan, nantinya traveler pun akan kembali mengantre di kapal pesiar untuk mendapatkan nomor kamar. Setelah mendapatkan nomor kamar, traveler dapat dengan bebas memasuki kamar untuk meletakkan barang, membersihkan diri, ataupun rebahan sejenak.

Namun, biasanya pada awal keberangkatan kapal akan terdapat sesi penyuluhan keselamatan yang wajib diikuti para penumpang. Sehingga traveler mesti mengecek waktu penyuluhan itu agar tidak terlewat.

Lalu bagaimana proses embarkasi ketika turun kapal? Traveler perlu melakukan check-out di waktu yang telah ditentukan yang biasanya saat kapal sudah bersandar di tujuan akhir. Di sana, kita mengantre untuk check-out dan melakukan pembayaran jika memiliki pembelanjaan selama di atas kapal.

Selain itu, traveler pun perlu mengisi deklarasi barang penumpang. Terkhusus sesampainya di Indonesia, traveler bisa mengisi hal itu di ecd.beacukai.go.id.

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version