Senin, Juli 1


Jakarta

Gelombang panas menghantam Amerika Serikat, sampai-sampai membuat patung lilin Presiden AS ke-16, Abraham Lincoln, meleleh.

Melansir New York Post, Jumat (28/6/2024), patung lilin itu berada di area luar sebuah sekolah dasar di Washington D.C. Patung itu merupakan replika Abraham Lincoln yang tengah duduk santai. Namun kini, patung itu leleh hingga membuat kepala patung tersebut menghilang.

Seniman Sandy Williams IV menciptakan replika Lincoln Memorial setinggi 6 kaki dan seberat 3 ribu pon atau 13,6 kwintal. Karyanya merupakan bagian dari pameran “40 Acres: Camp Barker” di Camp Barker, yakni kamp selundupan semasa Perang Saudara yang kini lokasinya menjadi sekolah dasar.


“Patung lilin seberat 3 ribu pon ini dimaksudkan untuk dibakar seperti lilin dan berubah seiring berjalannya waktu, tetapi panas yang luar biasa ini telah merusak Lincoln,” tulis Cultural DC, yang menugaskan proyek itu dalam pengumuman di situsnya.

Suhu panas yang mencapai rekor tertinggi menyebabkan patung Lincoln meleleh lebih dari kondisi panas yang diantisipasi.

Adapun titik beku dan titik leleh dari lilin yang digunakan dalam proyek itu adalah 140 derajat atau sekitar 60 Celcius. Namun, suhu yang mencapai sekitar 100 Fahrenheit atau sekitar 37 Celcius selama akhir pekan lalu disebut sudah membuat patung itu sangat terdampak.

“Semua lilin itu mulai melorot karena beban tahun 2024 dan kondisi planet kita yang semakin memanas!,” tulis kelompok itu.

Cultural DC pun mencatat bahwa mereka melepas kepala Lincoln saat lilinnya mulai meleleh dan merosot agar tidak jatuh dan patah. Sekarang, kelompok itu masih membahas langkah selanjutnya untuk pameran tersebut.

“Kami tidak bisa menjamin dia akan duduk tegak selama beberapa bulan ke depan, tapi siapa tahu,” ucap organisasi tersebut.

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version