Kamis, November 14


Jakarta

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berbicara mengenai peluang putranya, Prananda Surya Paloh, menjadi Ketum NasDem. Paloh mengatakan Prananda akan berproses terlebih dulu.

“Barangkali dia akan berproses ke depan, kalau dia sudah siapkan dirinya dan acceptable, suatu ketika nanti, tidak sekarang,” kata Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024).

Lebih lanjut, Paloh lalu berbicara mengenai dirinya yang tidak dapat selamanya menjadi Ketum NasDem. Menurutnya, perlu adanya regenerasi untuk meneruskan posisi Ketum NasDem.


Paloh mengatakan perlu upaya transformasi sedemikian rupa yang disiapkan nantinya. Sebab, dia menuturkan tak selamanya manusia memiliki kapabilitas dan kapasitas untuk terus memimpin.

“Tidak mungkin seorang Surya Paloh mendirikan partai ini, jadi ketua umum partai ini sampai sepanjang masa sebagai ketua umum, ada proses yang dia akan laluin di mana mungkin kapasitas, kapabilitas dia, kearifan dia, belum tentu dia akan bisa pertahankan dalam kondisi yang tetap prima,” ujarnya.

“Sebelum itu terjadi alangkah baiknya, ketika upaya transformasi tadi memang dipersiapkan, akan ada, bahkan lebih baik, lebih bagus, lebih hemat daripada sang pendiri partai ini,” sambungnya.

Paloh menuturkan ada berbagai syarat untuk menjadi Ketum NasDem. Terpenting, menurut dia, calon ketum harus memiliki kemampuan dan keuletan sebagai pemimpin.

“Syaratnya ya boleh paling tidak ada berapa hal, satu hal yang paling kita berikan tempat sebagai suatu persyaratan pertama adalah sebuah kepribadian yang kokoh, walaupun itu relatif, kepribadian, kemudian kemampuan, keuletan adalah merupakan modal utama sebagai syarat utama ya,” tuturnya.

Sebelumnya, dalam acara Rapimnas Partai NasDem yang merupakan rangkaian HUT ke-13 Partai NasDem, Surya Paloh berbicara mengenai posisinya yang tidak bisa selamanya menjadi Ketum NasDem. Namun Paloh mengaku tak khawatir lantaran telah menyiapkan regenerasi kepemimpinannya.

“Kepemimpinan saya dari sejak asal partai ini berdiri, mungkin tentu tidak bisa selamanya jadi ketum partai,” ujarnya.

“Tetapi saya tidak risau akan hal ini, saya mempunyai keyakinan dan optimisme yang besar kita mampu akan melahirkan pemimpin baru nantinya, yang insyaallah akan mampu untuk memadukan referensi dari pada apa yang saya jalankan dan apa yang dia bisa jalankan,” imbuh dia.

(amw/whn)

Membagikan
Exit mobile version