Selasa, Februari 11

Jakarta

Indonesia Technology Alliance (ITA) mengumumkan menggunakan pita frekuensi 6 GHz untuk menerapkan layanan WiFi 6E dan WiFi 7. Koneksi yang nantinya didapatkan pengguna pun akan semakin ngebut daripada sebelumnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Komdigi, Ismail, mengatakan kecepatan internet yang dihasilkan dari WiFi 6E dan WiFi 7 ini akan lebih kencang sampai empat kali lipat.

“Kita sudah masuk ke era gigabit dengan WiFi 6E dan WiFi 7 ini. Kita masuk dengan kecepatan gigabit per second. Jadi, tinggal kekuatan pipanya saja di belakang ini, kan pakai fiber optik. Jadi, di ujung, di rumah itu kita sudah besar sekali (menerima) sudah gigabit per second,” tutur Ismail ditemui awak media di Jakarta, Jumat (7/2/2025).


Dengan diizinkannya frekuensi 6 GHz itu, adopsi jaringan WiFi 6E dan WiFi akan semakin masif lagi di Indonesia. Di sisi lain, Indonesia mengikuti perkembangan tren global dengan mengadopsi teknologi terkini.

“Selain kecepatan, kapasitas juga nanti orang terhubung secara bersamaan akan lebih banyak daripada WiFi biasanya saat ini. Mungkin ini cocok, misalnya dipakai di stadion, kan kita sering susah dapat sinyal, nanti pakai WiFi 6E dan WiFi 7 bisa meng-cover lebih banyak orang,” ungkapnya.

Hanya saja sebagai catatan, koneksi hingga di atas 1 Gbps melalui jaringan WiFi 6E dan WiFi 7 itu bisa dirasakan pengguna jika perangkatnya sudah mendukung standar teknologi tersebut.

“Nanti perangkat kita, sekarang sebenarnya sudah ada di laptop kita sudah banyak tersedia WiFi 6E dan WiFi 7, cuma karena ini belum ada memanfaatkan selama ini. Dengan hadirnya ini, nanti otomatis gadget dan laptop, tablet, sudah bisa terhubung,” jelas Ismail.

Diberitakan sebelumnya, Komdigi membuka pita frekuensi 6 GHz ini untuk layanan WiFi ini melalui kerja sama dengan Indonesia Technology Alliance (ITA). Peresmian tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dan Menteri BUMN Erik Thohir.

Dalam sambutannya, Meutya mengatakan, komitmen Indonesia untuk memperluas konektivitas, mendorong inovasi, dan menempatkan Indonesia di garis depan transformasi digital global.

“Langkah in bukan hanya tentang internet yang lebih cepat, tetapi juga tentang mengubah cara kita bekerja, belajar, dan cara kita berinovasi. Bagi kami, WiFi 6E bukan pertanyaan tentang apakah, tetapi kapan. Ini adalah standar global dan dengan mengadopsinya, Indonesia mengambil langkah signifikan ke panggung global,” kata Meutya.

Melalui kerja sama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan ITA ini ke depannya akan secara aktif mendorong percepatan adopsi teknologi masa depan yang aman dan efisiensi.

Inisiatif tersebut mencakup upaya memastikan adopsi merata WiFi 6E untuk meningkatkan akses internet bagi seluruh masyarakat Indonesia, mendorong industri untuk berkolaborasi dalam mengembangkan use case inovatif untuk WiFi 6E dan WiFi 7, dan mengadvokasi pengelolaan spektrum yang bertanggung jawab dengan menyeimbangkan kebutuhan industri dan kepentingan publik.

(agt/fay)

Membagikan
Exit mobile version