Selasa, Januari 7


Jakarta

Sebuah restoran di Beijing menuai kecaman setelah diketahui menggunakan minyak ‘saliva’ dalam racikan bumbu kuah hot pot. Pemerintah setempat langsung menindak tegas.

Kuah hot pot di China dikenal memiliki warna yang pekat dengan paduan minyak cabe yang rasanya pedas. Bumbunya biasanya terdiri atas beberapa jenis rempah, termasuk biji mala.

Namun, sebuah restoran di China ada yang berlaku curang. Mereka menciptakan ‘saliva oil’ atau secara harfiah berarti minyak ludah. Minyak tersebut ditambahkan ke dalam bumbu kuah hot pot.


Dilansir dari SCMP (32/12), saliva oil itu dibuat dengan cara mendaur ulang sisa sup minyak cabai, kemudian dicampurkan dengan minyak baru. Nantinya, minyak tersebut disajikan kembali kepada pelanggan berikutnya.

Kecurangan yang dilakukan restoran hot pot itu lantas mendapatkan kecaman. Sampai akhirnya pemerintah setempat melakukan investigasi.

Badan Regulasi Pasar Nanchong, di provinsi Sichuan, China melaporkan pada tanggal 2 Desember 2024 lalu. Bahwa pada laporan tersebut, mereka telah menggerebek sebuah restoran hot pot yang mendaur ulang sisa minyak lama dan menambahkannya ke dalam sup hotpot mereka.

kuah hot pot dicampur ‘saliva oil’ Foto: Weibo

Pemerintah setempat melakukan penyelidikan terhadap restoran tersebut setelah menerima informasi dari seorang pengunjung. Mereka benar menemukan minyak daur ulang itu di dapur dan menyita 11,54 kilogram lemak sapi daur ulang, bahan utama hotpot pedas Sichuan dan Chongqing.

Mereka juga memeriksa 4 panci sup siap saji yang berisi lemak sapi. Minyak lemak sapi itu tampak berbeda dari kemasan aslinya.

Kasus ini telah diakui oleh pemilik restoran, pria bermarga Chen. Cara curang ini telah dilakukan Chen sejak September. Chen berdalih bahwa cara tersebut dilakukan untuk meningkatkan rasa sup dan memperbaiki bisnisnya yang hampir bangkrut.

Akhirnya, kasus ini dilimpahkan pada pihak kepolisian setempat untuk penyelidikan lebih lanjut. Penggunaan kembali bahan sisa makanan memang dilarang di China. Telah diatur pada Undang-undang Keamanan Pangan China pada 2009.

Ternyata tak hanya satu restoran saja, tapi juga ada restoran hot pot lain yang menggunakan minyak ‘saliva’ itu ke dalam kuahnya sejak Oktober 2023.

kuah hot pot dicampur ‘saliva oil’ Foto: Weibo/iStock

Pendapat lain disebutkan oleh netizen media sosial. Mereka menyebutkan bahwa praktik menambahkan minyak ‘saliva’ ke dalam kuah hot pot ini adalah rahasia umum.

“Ini adalah rahasia umum antara pengunjung lokal, tetapi kami masih pergi ke restoran hot pot, karena jika tanpa minyak lama rasanya tidak enak,” ujar seorang netizen.

“Alasan mengapa kuah sup hot pot kemasan tidak seenak yang ada di restoran adalah karena minyak daur ulangnya,” sahut netizen lain.

Kasus serupa juga sudah pernah terjadi di China. Praktik ilegal beberapa pedagang yang mendaur ulang minyak jelantah dari pembuangnan sampah restoran dan dijual kembali pernah diungkapkan oleh seorang wartawan.

(yms/yms)

Membagikan
Exit mobile version