Minggu, Oktober 6

Jakarta

Seorang siswa di Turki ditangkap setelah ketahuan mencoba melakukan kecurangan untuk ujian masuk universitas dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Insiden ini terjadi saat Tes Kemampuan Dasar (TYT) pada tanggal 8 Juni 2024 kemarin, yang menunjukkan betapa banyak orang yang rela melakukan berbagai cara untuk mendapatkan tiket masuk universitas.

Siswa yang diidentifikasi sebagai MEE. ini telah merencanakan dengan cermat upaya kecurangan tersebut, ia diketahui menyematkan kamera di kancing kemejanya dan menyembunyikan perangkat elektronik tersebut di lapisan sepatunya.


MEE pun berhasil melewati pengawasan polisi di pintu masuk ruang ujian, dan kemudian mengambil perangkat tersebut di kamar kecil.

Saat berada di dalam ruang ujian, MEE mulai memotret soal-soal ujian tersebut dan mengirimkan ke temannya yang berinisial AB. AB menggunakan platform ChatGPT untuk memberikan jawaban, yang kemudian diteruskan kembali ke headset MEE melalui router.

Terlepas dari skema yang rumit, polisi menjadi curiga dengan perilaku mencurigakan MEE dan turun tangan. Mereka menyita sebuah router yang disamarkan sebagai kartu kredit, tiga kamera yang disamarkan sebagai kancing, dan telepon pribadi MEE.

Baik MEE dan AB ditahan, dan MEE menghadapi tuduhan yang dapat berujung pada hukuman penjara sebagaimana dilansir detikINET dari Hurriyet Daily News, Jumat (14/3/2024).

“ChatGPT tidak hanya mendeteksi pertanyaan tertulis tetapi juga gambar apa pun dan jika itu adalah sebuah pertanyaan, maka dapat digunakan dalam proses apa pun seperti memecahkan pertanyaan tersebut. Dalam hal ini, semua mekanisme teknologi yang diperlukan telah disiapkan agar sistem dapat bekerja dengan baik,” ujar Pakar IT Osman Demircan.

Demircan lebih lanjut menekankan potensi ganda dari kecerdasan buatan dan menyatakan bahwa sistem kecerdasan buatan dapat digunakan untuk tindakan jahat dan juga untuk kebaikan. Langkah-langkah ekstra harus diambil untuk mencegah hal ini dan upaya kecurangan serupa dalam ujian di masa depan.

Pihak kepolisian sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan penggunaan detektor logam dan pencarian kandidat yang lebih menyeluruh untuk mencegah kejadian semacam itu.

Demircan menyarankan agar penegak hukum juga memantau individu yang menggunakan komputer atau telepon di dekat pusat ujian dan waspada terhadap kendaraan yang diparkir di dekatnya, karena mereka dapat terlibat dalam upaya kecurangan.

Simak Video “Tingkat Kepercayaan Warga AS Terhadap Diagnosis Penyakit Pakai ChatGPT Cs
[Gambas:Video 20detik]

(jsn/fay)

Membagikan
Exit mobile version