Senin, Februari 3


Jakarta

Pak Tarno dalam kondisi stroke tetap berdagang karena tak mau menganggur. Ini menjadi salah satu hal positif, semangat Pak Tarno tetap ada bahkan mau sembuh dari sakit.

Pada masa tuanya, Pak Tarno mempunyai istri-istri, yakni Sariyah dan Dewi yang mengurusnya. Meski kisah kehidupannya naik turun, Pak Tarno menjalani dan menghadapinya.

Saat ini, pesulap yang dijuluki sebagai Master of Traditional Magic itu pulang ke istri tua, Sariyah. Sebelumnya, Pak Tarno tinggal dengan istri muda, bernama Dewi.


Sariyah dan Dewi menunjukkan sikap di depan umum sama-sama mau mengurus Pak Tarno. Pak Tarno menjelaskan tak bisa pulang ke rumah Sariyah beberapa waktu belakangan karena sakit.

Saat ditemui di kawasan Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu, Pak Tarno meminta maaf belum bisa bicara dengan jelas.

“Ngomongnya nggak jelas, ngomongnya pelo, jadi agak ngeden, maaf,” ucap Pak Tarno yang duduk di kursi roda didampingi Sariyah dengan kata yang terbata-bata.

“Kemarin nggak bisa jalan, makanya di rumah Dewi. Kalau nggak sakit bolak-balik,” lanjutnya.

Pemilik nama lengkap Sutarno itu mengungkapkan keinginannya untuk tetap berdagang. Dia bersedia bolak-balik ke warungnya yang berada dekat dengan tempat tinggalnya dengan Dewi dan pulang ke Sariyah.

“Iya tinggal di rumah Sariyah. Habis dagang pulang ke rumah Sariyah. Di sana (warung dekat rumah Dewi) lagi ramai (yang beli dagangannya) di Warakas,” kata Pak Tarno.

Pak Tarno tetap berusaha tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Dirinya pun masih punya semangat untuk sembuh.

“Penginnya sembuh, jangan sakit,” harap Pak Tarno.

Sariyah meminta Pak Tarno untuk tidak bekerja terus-terusan. Dia meminta Pak Tarno mengatur waktunya juga untuk beristirahat. Pak Tarno berujar dirinya juga ada undangan ke Cirebon.

“Mau (kerja). Nggak mau (istirahat) tawaran main sulap masih mau terima. Capek kalau nganggur, kalau kerja senang, lihat orang ketawa senang, penonton ketawa, energi buat saya lihat orang-orang senang,” ucap pesulap berusia 74 tahun itu.

Pak Tarno mengaku rindu dengan suasana di mana penontonnya penuh dan tertawa saat melihat aksi sulapnya. Pria kelahiran Losari, Brebes, Jawa Tengah itu menegaskan bekerja adalah kemauannya sendiri bukan karena suruhan siapapun.

“Saya yang emang mau. Tahu (uang hasil manggung kemana), buat modal dagang,” akunya.

Dia mengatakan senang mau tinggal bersama Sariyah atau Dewi. Pak Tarno mengatakan dirinya sendiri yang mengantarkan uang untuk istrinya.

“Dimana saja senang, yang penting nggak nganggur,” tukas Pak Tarno.

(pus/wes)

Membagikan
Exit mobile version