
Pagoda Chureito, terletak di Arakurayama Sengen Park, Yamanashi, adalah salah satu spot ikonik yang menawarkan pemandangan menakjubkan dari Gunung Fuji. Didirikan untuk mengenang para korban Perang Dunia ke-2, pagoda ini tidak hanya menawarkan keindahan visual tetapi juga makna historis yang mendalam.
Saat saya tiba sekitar pukul 14.00 JST, suasana musim panas yang cerah menyambut, meski awan menutupi puncak Gunung Fuji. Perjalanan menuju pagoda dimulai dari Tokyo. Anda bisa memilih kereta dari Stasiun Shinjuku ke Stasiun Shimoyoshida, memakan waktu sekitar 2 jam dengan biaya 3.930 yen.
Alternatifnya, bus dari Terminal Bus Shinjuku Expressway ke Halte Bus Shimoyoshida, lebih cepat dengan waktu 1 jam 30 menit dan biaya 1.700 yen.
Setibanya di Shimoyoshida, tantangan sebenarnya dimulai: mendaki 398 anak tangga batu menuju pagoda. Meski melelahkan, usaha ini terbayar dengan pemandangan yang menakjubkan. Sebelum mendaki, saya beristirahat sejenak di tanah lapang, mempersiapkan diri untuk perjalanan ke puncak.
Pagoda Chureito, dengan latar belakang Gunung Fuji, menciptakan panorama yang memikat hati. Tepat di belakang pagoda lima tingkat, terdapat Tenbo Dekki, dek observasi yang menjadi spot foto favorit.
Meski sempit, dengan panjang 10 meter dan lebar 5 meter, tempat ini selalu dipenuhi orang-orang yang ingin mengabadikan momen. Meski Gunung Fuji tertutup awan, keindahannya tetap mempesona. Momen tenang di puncak memberikan kesempatan untuk refleksi dan menghargai keindahan alam yang luar biasa ini.
Pengalaman ini bukan sekadar perjalanan, tetapi juga pelajaran tentang usaha dan keindahan yang didapatkan. Bagi Anda yang berencana mengunjungi, pastikan untuk menggunakan sunscreen dan membawa air minum saat mendaki di musim panas.
Pagoda Chureito menawarkan lebih dari sekadar pemandangan; ia adalah pengalaman yang memperkaya dan menginspirasi, mengapresiasi keindahan alam dan budaya Jepang.