Selasa, Oktober 1


Santorini

Santorini menjadi salah satu destinasi paling ramai di musim panas ini. Saking ramainya, warga terpaksa mendekam di dalam rumah.

Dilansir dari Birmingham Live pada Senin (30/9), penduduk lokal di Santorini mengeluh tentang turis yang membanjiri pulau kecil itu.

“Ini mimpi buruk, orang sering terpeleset dan jatuh,” kata sopir taksi bernama Manolis.


“Kami punya banyak uang untuk pariwisata, tapi lihatlah kondisi jalan ini. Ini adalah salah satu pelabuhan feri tersibuk di Yunani, tapi jalannya hanya cukup baik untuk keledai,” katanya.

“Ada begitu banyak wisatawan tetapi jalan-jalan ini belum diperbaiki dengan baik selama bertahun-tahun,” ujar Manolis.

Direktur perusahaan transportasi lokal V.I.P Transfers & Tours George Alexandrou mengatakan bahwa Santorini menghadapi masalah infrastruktur yang serius karena pendanaan pemerintah terkait dengan jumlah penduduk lokal, merupakan peningkatan investasi sangat penting..

“Kami tidak hanya harus bertahan dengan mereka, sekarang kami harus bersembunyi di rumah kami untuk memberi jalan bagi mereka,” kata seorang penduduk Oia, desa tepi kaldera tempat para pengunjung berbondong-bondong untuk menyaksikan matahari terbenam.

Nikos Zorzos, wali kota pulau itu, mengakui infrastruktur lokal dan layanan umum berderit karena banyaknya turis.

“Kami menghadapi semua masalah kota besar, meskipun kami tidak dirancang untuk menjadi kota besar atau untuk mengatasi masalah-masalah ini,” katanya kepada iNews.

Yunani baru-baru ini memperkenalkan pungutan sebesar €20 (Rp 336 ribuan) bagi penumpang kapal pesiar.

Menurut Kementerian Pariwisata Yunani, pajak baru tersebut akan menghasilkan tambahan €50 juta, di atas €42,7 miliar yang diperoleh negara tahun ini dari industri tersebut.

“Jika pemerintah mengumpulkan lebih banyak uang dari Santorini, mungkin mereka akhirnya akan berinvestasi dalam infrastruktur kita?” ungkapnya.

(bnl/wsw)

Membagikan
Exit mobile version