Sabtu, Januari 18


Jakarta

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil dengan memanfaatkan sumber daya alam terbarukan. Salah satunya yakni dengan menerapkan BBM dengan campuran minyak sawit 40% atau B40 yang mulai berlaku 1 Januari 2025.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan pemerintah Indonesia akan membangun pabrik metanol di Bojonegoro, Jawa Timur. Di mana pabrik metanol ini ditujukan untuk memenuhi produk biodiesel.

“Sekarang sudah kita B40 2025, ke depan akan menjadi B50. Sudah barang tentu dalam campurannya itu ada membutuhkan metanol dan etanol. Contoh metanol di B40 kita butuh 2,3 juta ton. Arahan Bapak Presiden itu langsung juga kita bangun dalam negeri. Itu kita akan bangun di Bojonegoro,” kata Bahlil di kantornya, Jumat (17/1/2025).


Bahlil mengatakan, pabrik metanol di Bojonegoro dengan nilai investasi sekitar US$ 1,2 miliar atau setara Rp 19 triliun akan didanai oleh investor dalam negeri.

Meski begitu, ia tidak menjelaskan siapa investor yang akan membangun pabrik metanol di Bojonegoro, Jawa Timur.

“Investornya dari dalam negeri. Nggak ada asing,” kata Bahlil.

Kemudian untuk produk etanol, Bahlil mengatakan akan dihasilkan dari tebu. Ia mengatakan pabrik etanol ini nantinya akan dibuat di wilayah Jawa maupun Merauke.

“Supaya betul-betul perbaurannya itu dilakukan semuanya dalam negeri,” katanya.

(kil/kil)

Membagikan
Exit mobile version